Advertisement

Gerhana Matahari, Mahasiswa UAD Teliti Gravitasi hingga Fotosintesis

Rahmat Jiwandono
Kamis, 26 Desember 2019 - 21:17 WIB
Bhekti Suryani
Gerhana Matahari, Mahasiswa UAD Teliti Gravitasi hingga Fotosintesis Salah seorang pengunjung menggunakan kacamata khusus untuk melihat gerhana Matahari sebagian di kampus 4 UAD di Banguntapan, Bantul, Kamis (26/12/2019).-Harian Jogja - Rahmat Jiwandono

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sekelompok mahasiswa S1 Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja meneliti fenomena gerhana Matahari parsial yang terjadi pukul 10.56 WIB hingga pukul 14.35 WIB pada Kamis (26/12/2019). Penelitian dilakukan di kampus 4 UAD, Ring Road Selatan, Banguntapan, Bantul.

Koordinator Pengamatan Gerhana Matahari UAD, Okimustava menjelaskan penelitian ini merupakan bagian dari studi astronomi. "Astronomi adalah salah satu penelitian kami," kata dia saat ditemui Harianjogja.com, Kamis.

Advertisement

Dia mengatakan penelitian yang dilakukan meliputi efek dari gerhana Matahari sebagian, yakni menurunnya intensitas cahaya Matahari. Kemudian secara ilmu fisika kata dia juga diteliti pengaruh intensitas cahaya Matahari yang menurun tersebut terhadap tegangan.

"Di atas gedung UAD ini ada mahasiswa kami yang melihat grafik tegangannya," kata dia.

Pihaknya juga meneliti pengaruh gerhana Matahari terhadap percepatan gravitasi. "Kami lihat efeknya seperti apa," kata Okimustava.

Selain itu timnya juga meneliti proses fotosintesis pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh cahaya Matahari. Saat puncak gerhana Matahari sebagian akan dilihat efeknya apakah pohon-pohon dapat memproduksi oksigen atau tidak.

"Mataharinya kan tertutup oleh bulan jadi bisa diamati tingkat oksigen yang dikeluarkan," katanya.

Ia menyebutkan fenomena gerhana Matahari cincin yang melewati wilayah DIY saat ini presentasenya hanya sekitar 65%. Untuk bisa melihat fenomena tersebut, pihaknya menyediakan kacamata khusus. "Kami sediakan sebanyak 202 kacamata khusus bagi yang mau melihat," katanya.

Menurutnya berbahaya jika melihat gerhana Matahari cincin dengan mata telanjang. Kornea mata manusia bisa terbakar jika menatap Matahari secara langsung saat gerhana.

Salah seorang pengunjung Arfan, menuturkan dirinya ingin melihat secara langsung wujud gerhana Matahari cincin. "Soalnya ini kan jarang terjadi makanya saya penasaran," kata Arfan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam

News
| Sabtu, 27 April 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement