Advertisement
Ada Ancaman Bencana, Basarnas Sebut Daftar Pantai di DIY yang Paling Rawan Gelombang Tinggi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gelombang tinggi diprediksi bakal melanda perairan pantai selatan DIY.
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya ketika berada di Pantai. Imbauan tersebut dikeluarkan menyusul peringatan BMKG terkait dengan potensi gelombang tinggi di Pantai Selatan DIY.
Advertisement
Kasubsi Operasi Dan Siaga Kantor Basarnas Yogyakarta, Aditya Dwi Hartanto menuturkan terkait dengan peringatan BMKG tersebut pihaknya juga meminta masyarakat untuk mewaspadai datangnya gelombang tinggi yang bisa sewaktu-waktu terjadi di Pantai Selatan. Untuk sementara masyarakat dimohon tidak bermain air ketika berkunjung ke pantai.
Secara spesifik Aditya menyebut Wilayah perairan pantai Indrayanti, Baron dan Sadeng menjadi wilayah yang paling rawan terdampak gelombang tinggi di Gunungkidul, wilayah itu masuk dalam Korwil II. Sementara di Kabupaten Bantul wilayah yang paling rawan adalah Kompleks Pantai Parangtritis mulai dari parangendog hingga pantai Depok.
"Kalau di Kulon Progo ada di Pantai Glagah dan juga pantai congot. Tapi Pantai Congot pengunjungnya sangat minim,"tuturnya, Selasa (7/1/2020).
Terkait imbauan khusus dari BMKG tersebut Aditya menyebut tidak ada hal yang spesifik dipersiapkan oleh Basarnas. Karena pada dasarnya Basarnas selalu siap untuk dikerahkan ketika terjadi di bencana sewaktu-waktu. Tak hanya ketika bencana terjadi jika masyarakat menginginkan bantuan dari Basarnas maka mereka siap memberikannya.
Saat ini setidaknya ada 70 personil yang selalu disiagakan oleh Basarnas di kantor-kantor koordinasi yang dimiliki oleh badan ini. Setidaknya ada 3 kantor Basarnas yang bisa dikoordinasikan untuk penanggulangan segala macam bencana termasuk juga menjadi tujuan masyarakat ketika membutuhkan bantuan dari Basarnas.
"Kita selalu siaga setiap waktu-waktu jika masyarakat menbutuhkan. Tentu saja kita juga bekerjasama dengan potensi SAR yang ada,"tambahnya.
Untuk peralatan pihaknya telah memiliki beberapa perahu karet jet ski dan juga peralatan lainnya yang mendukung untuk proses evakuasi kecelakaan di laut. Peralatan tersebut telah disebar di tiga titik kantor koordinasi Basarnas.
Dengan adanya potensi gelombang tinggi tersebut maka pihaknya meminta kepada masyarakat untuk tidak bermain air ketika berkunjung ke pantai. Namun himbauan untuk para nelayan dia mengaku memang sedikit mengalami kesulitan karena ketiadaan Darmaga di wilayah pantai Selatan Yogyakarta.
"Di DIY itu tidak ada dermaga sehingga kita sulit mengkoordinasikan nelayan. Sekarang nelayan-nelayan yang melaut di Pantai Selatan DIY kebanyakan dari luar, seperti Cilacap,"ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement