Advertisement

Kemenkes Tetapkan Gunungkidul KLB Antraks

Muhammad Nadhir Attamimi
Jum'at, 17 Januari 2020 - 16:27 WIB
Budi Cahyana
Kemenkes Tetapkan Gunungkidul KLB Antraks Anang Sugihantono - Harian Jogja/Muhammad Nadhir Attamimi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Kesehatan menetapkan merebaknya antraks di Gunungkidul sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menuturkan kasus antraks di Gunungkidul masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB) karena jumlahnya cukup banyak dalam periode tertentu.

Advertisement

“Kami menyebutnya sebagai kejadian luar biasa,” kata Anung seusai menggelar audiensi bersama Bupati Gunungkidul Badingah beserta jajaran Forkopimda Gunungkidul di Rumah Dinas Bupati, Jumat (17/1/2020).

Anung mengatakan jumlah penyakit yang meningkat tajam dibandingkan periode sebelumnya masuk dalam kategori KLB, bukan wabah. Menurutnya, penyakit masuk kategori wabah ketika menyebar ke wilayah-wilayah lain dan menjangkiti banyak orang.

“Kalau Gunungkidul kami menyebutnya KLB karena periodenya singkat mulai tanggal 28 Desember 2019 [sesuai laporan] dan tidak ada kasus baru lagi sejak tanggal 6 Januari 2020,” ujarnya.

Anung menegaskan penularan antraks di Gunungkidul masih dalam tahap aman karena dari hewan ke manusia, bukan manusia ke manusia. Kemenkes akan memastikan kasus antraks di Bumi Handayani ini masih terkendali.

Menurut Anung, ada tiga poin yang perlu diperhatikan dalam menangani kasus antraks yakni menjaga kesehatan masyarakat, kesehatan ternak, dan kesehatan lingkungan. Sebab, spora antraks bertahan lama di wilayah yang sudah terkontaminasi antraks.

“Antraks menular melalui inhalasi udara yang terhirup, mukosa, dan lewat kulit,” ujarnya.

Anung mengatakan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul harus terus bekerja memastikan ternak hingga ekosistemnya selalu dalam kondisi sehat.

“Seperti kandang, pasar, makanan hewan, rumput, bahkan pupuk harus diperhatikan,” ujarnya.

Kemenkes saat ini tidak hanya fokus terhadap kasus Antraks di Gunungkidul, tetapi juga memantai kawasan lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement