Advertisement
Kantor Kecamatan Depok Tak Pindah meski Kena Tol Jogja-Solo

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Camat Depok memastikan kantor kecamatan tidak akan dipindah kendati lahan kantor Kecamatan Depok, Sleman termasuk yang terdampak pembangunan proyek jalan Tol Jogja-Solo.
"Nanti tetap di situ kantor kecamatan," ujar Camat Depok, Abu Bakar saat ditemui di Balai Desa Maguwoharjo, Rabu (5/2/2020) malam.
Advertisement
Abu Bakar mengungkap kantornya akan kena proyek pembangunan tol karena lokasinya persis di pinggir Ring Road. "{Lahan kantor] Kecamatan sekitar 760 meter persegi kena, tapi tidak apa-apa," kata Abu Bakar.
Abu Bakar mengatakan kawasan terdampak merupakan lokasi berdirinya sejumlah perguruan tinggi, pusat bisnis, usaha penginapan hingga Mapolda DIY. Lahan mereka banyak yang terkena dampak. "UPN [Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta], Amikom, Mercubuana juga kena sedikit. Polda [Mapolda] juga kena sedikit," ujarnya.
"Hotel ada yang terdampak, homestay, ruko-ruko sekitar kecamatan ada sekolahan dan pusat bisnis di [kawasan] Ring Road Utara," lanjut dia.
Kendati demikian, dia mengklaim seluruh warga Depok tidak ada yang menolak proyek tersebut. "Masyarakat Depok tidak ada yang menolak. Kalau ada yang bertanya itu wajar. Mungkin mereka ingin tahu terkait proses ganti untung dan lain sebagainya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement