Advertisement

Banyak Pohon Tumbang di Kulonprogo, tapi Dana Kedaruratan kok Belum Berkurang?

Lajeng Padmaratri
Kamis, 27 Februari 2020 - 07:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Banyak Pohon Tumbang di Kulonprogo, tapi Dana Kedaruratan kok Belum Berkurang? Ilustrasi angin kencang. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Banyaknya kejadian bencana akibat cuaca ekstrem sepanjang 2020 di Kulonprogo rupanya tidak ditangani dengan dana kedaruratan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo. Intensitas bencana yang tidak begitu besar membuat penanganannya dilakukan secara swadaya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Ariadi mengungkapkan anggaran Pemkab Kulonprogo untuk kedaruratan pada 2020 sebesar Rp3,6 miliar. Namun, anggaran ini belum digunakan sedikit pun untuk penanggulangan bencana.

Advertisement

Badan ini mencatat sedikitnya ada 171 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem selama 2020. Kejadian pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang mendominasi catatan bencana di Bumi Menoreh sepanjang tahun ini, mencapai lebih dari 80 kejadian.

Bencana yang terjadi sepanjang tahun ini dianggap Ariadi tersebar di banyak spot namun intensitasnya kecil sehingga dampaknya masih bisa diatasi secara swadaya. "Seperti pada Senin kemarin yang terjadi di Ngestiharjo, sempat terjadi erosi sungai sehingga aliran irigasi terkikis. Penanganannya pakai alat berat secara mandiri oleh warga," kata dia ketika ditemui di ruangannya, Rabu (26/2/2020).

Ia mengapresiasi banyaknya kepedulian dari berbagai pihak untuk mengatasi bencana di Kulonprogo, mulai dari masyarakat setempat, pemerintah kalurahan, serta jawatan lain. Namun, meski sama sekali belum digunakan, Ariadi mengaku pihaknya sudah siap mencairkan anggaran itu jika sewaktu-waktu ada kondisi atau status tanggap darurat.

Keberadaan desa tangguh bencana (destana) yang diatur untuk menganggarkan dana untuk penanggulangan bencana juga dirasa bisa membantu penanganan bencana. Saat ini, sudah ada 43 kalurahan di Kulonprogo yang dideklarasikan menjadi destana.

Ariadi mengimbau seluruh warga untuk dapat waspada menghadapi puncak musim hujan ini. Tak hanya di wilayah rawan longsor, melainkan juga rawan banjir seperti pinggiran Sungai Serang. "Semuanya saya harap tingkatkan kewaspadaan," tegasnya.

Sementara itu Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, Edi Wibowo menuturkan kejadian terakhir akibat cuaca ekstrem yaitu pohon sengon yang tumbang menimpa rumah seorang warga di Kalurahan Banjararum, Kapanewon Kalibawang pada Selasa (25/2/2020) siang. Dampaknya, atap rumah rusak dan kerugian diperkirakan mencapai Rp2 juta.

Beruntung, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulonprogo lekas bergerak dibantu warga setempat dan beberapa jawatan terkait untuk bekerja bakti memotong pohon yang menimpa rumah tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogjapolitan | 1 hour ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement