Advertisement

Bedah Rumah Dinilai Efektif Tingkatkan Gotong Royong

Lajeng Padmaratri
Minggu, 01 Maret 2020 - 21:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Bedah Rumah Dinilai Efektif Tingkatkan Gotong Royong Bedah rumah Dul Jabar, warga Dusun Pantok Wetan, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, pada Minggu (1/3/2020). - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Program bedah rumah yang selama ini dilakukan setiap minggu di Kulonprogo dinilai termasuk dalam implementasi revolusi mental. Hal ini juga ditengarai efektif dalam mempertahankan tradisi gotong royong.

Hal itu disampaikan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo ketika memberi bantuan 10 paket bedah rumah tidak layak huni (RTLH) di Dusun Pantok Wetan, Kalurahan Banjaroya, Kapanewon Kalibawang, pada Minggu (1/3/2020). Kali ini, Hasto hadir bukan sebagai Bupati Kulonprogo seperti tahun lalu, namun sebagai donatur bedah rumah bersama Alumni FK UGM 1983 dan Bank BPD DIY.

Advertisement

Program bedah RTLH merupakan program yang ia inisiasi semasa masih menjabat sebagai Bupati Kulonprogo sebelum diberi mandat untuk jadi pimpinan BKKBN. Hasto mengapresiasi program ini terus berjalan dan dapat memberi pembelajaran bagi warga Kulonprogo untuk saling membantu.

"Visi bedah rumah itu revolusi mental untuk kita semua membantu yang lemah, apalagi dalam prosesnya juga mengikutsertakan warga dan anak-anak sekolah," kata dia. Kali ini, sejumlah 30 siswa dari SMPN 1 Kalibawang turut serta dalam bedah rumah.

Dalam kegiatan ini, 10 rumah yang dibedah terdiri dari dua rumah di Kokap, satu rumah di Sentolo, satu di Wates, satu di Panjatan, dua di Nanggulan, dua di Girimulyo, dan satu di Kalibawang. Masing-masing pemilik rumah tersebut diberi bantuan dengan besaran Rp15 juta dari Bank BPD DIY dan Rp5 juta dari Alumni FK UGM 1983.

Hasto menyoroti dalam satu bedah rumah tidak mungkin cukup dari dana bantuan yang sudah diberikan. Warga sekitar dan tim bedah rumah pasti akan melakukan pencarian dana tambahan melalui iuran sebagai bentuk gotong royong. "Pasti ada uang pancingan itu untuk gotong royong, makanya kami apresiasi sekali bagi segenap pihak yang juga turut mau membantu," kata dia.

Dul Jabar, 76, pemilik rumah yang Minggu pagi ini dibedah menuturkan rasa syukurnya karena telah dibantu. Rumahnya telah beberapa tahun terakhir mengalami kebocoran di beberapa titik, namun ia tak kunjung dapat memperbaikinya lantaran tidak memiliki penghasilan tetap.

Mantan penderes legen ini kini menjadi petani, namun sudah tidak seaktif dulu saat menderes legen. "Saya pernah jatuh dari pohon setinggi 15 meter, untung masih sehat, tapi oleh dokter sudah tidak boleh nderes," kata Dul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement