Advertisement
Komahi UMY Belajar Cara Bikin Berita di Harian Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Korps Mahasiswa Hubungan Internasional (Komahi) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berkunjung ke Griya Harian Jogja untuk belajar cara memproduksi berita, Sabtu (7/3/2020).
Pemimpin Redaksi Harian Jogja, Anton Wahyu Prihantono, mengungkapkan dalam membuat produk jurnalistik ada rambu-rambu yang harus dipatuhi. Sehingga, ketika akan membuat sebuah berita mengacu pada UU No.40/1999 tentang Pers dan kode etik jurnalis. "Seorang wartawan harus berpedoman pada kedua hal itu," katanya, Sabtu.
Advertisement
Dijelaskannya, untuk membuat berita bencana alam, terorisme, kriminal, hingga tindak asusila tidak boleh melanggar aturan yang sudah ada. Tujuannya supaya berita yang disampaikan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat dan mengandung Suku, Agama, dan Ras (SARA).
Menurutnya, sistem pembuatan berita yang ada di Harian Jogja dibuat sesuai tugasnya masing-masing. Dengan begitu, tidak terjadi tumpang tindih saat melakukan peliputan sebuah isu di lapangan.
"Setiap reporter sudah punya wilayah liputannya sendiri dan ada redaktur yang mengarahkan," ucapnya.
Sebelum sebuah berita akan dicetak ataupun diunggah akan melewati proses ke redaksi terlebih dahulu. Redaksi akan menentukan mana berita yang akan diunggah ke laman Harian Jogja dan untuk penerbitan koran.
Untuk menulis berita, perlu membaca terlebih dahulu terkait tentang isu yang akan ditanyakan kepada narasumber. Sehingga, pertanyaan yang diajukan bisa lebih variatif.
Ketua Divisi Pers Mahasiswa HI UMY, Risqi Setyawan mengatakan, setelah berkunjung ke Griya Harian Jogja, pihaknya mendapatkan gambaran dan informasi tentang proses pembuatan sebuah berita. Harapannya, tim Komahi UMY bisa lebih baik dalam penulisan berita maupun sistem penerbitan sebuah berita.
"Ke depannya ingin kami terapkan pada tim pers mahasiswa Komahi," katanya.
Saat ini artikel yang dibuat oleh pers mahasiswa Komahi masih seputar isu terkini yang ramai dibacarakan masyarakat. "Untuk narasumber mengenai topik yang dibahas kami biasanya bertanya ke pakar, organisasi non pemerintah, dan masyarakat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement
Advertisement