Advertisement
Kerusakan Jembatan Kenet Merembet ke Jalan Penghubung Bantul-Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Hujan lebat yang terjadi selama dua hari lalu menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur, salah satunya adalah talut jembatan Kenet di Dusun Siluk I Desa Selopamioro, Imogiri. Bahkan kerusakan sudah merembet pada pondasi jembatan di jalan penghubung Gunungkidul dan Bantul tersebut.
Dinas Pekerjaan Umum Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY mengatakan pihkanya sudah meninjau langsung jembatan tersebut dan sudah melaporkannya ke Sekretaris Daerah (Sekda) DIY untuk penanganan lebih lanjut. “Ini masih dievaluasi, harapannya [diperbaiki] tahun ini,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY, Bambang Sugaib, saat dihubungi Jumat (6/3/2020).
Advertisement
Bambang mengau belum mengetahui kebutuhan anggaran perbaikan kerusakan jembatan itu, karena masih dalam penghitungan. Ia juga tidak menampik usia jembatan tersebut sudah tua dan melebihi batas pemanfaatan. Jembatan tersebut dibangun sekitar 1985-1986 silam. “Idealnya sudah diganti,” ucap Bambang.
Namun demikian untuk penanganan darurat pihaknya sudah melakukan langkah-langkah agar kerusakan tidak semakin parah, di antaranya dengan menutup terpal di bagian talut yang ambrol.
Kasi Pembangunan Jalan Dan Jembatan Bina Marga Dinas PUP ESDM DIY, Waryantini mengakui langkah pemerintah sejauh ini hanya sebatas langkah darurat dan belum bisa langsung melakukan perbaikan karena perlu melalui pengusulan dan paling cepat bisa diusulkan melalui APBD perubahan.
Pihaknya akan melakukan koordinasi intensif dengan Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mencari solusi terbaik. “Kecuali kalau nanti bisa menggunakan anggaran kedaruratan mungkin tidak perlu menunggu anggaran perubahan,” katanya.
Ia tidak menampik kondisi kerusakan jembatan tersebut akan menyulitkan warga yang melintas. Sementara ini arus lalulintas di atas jembatan hanya dilakukan satu jalur saja di sisi timur atau jalur dari arah Panggang. Penutupan satu lajur tersebut untuk menghindari kerusakan tambah parah.
Sumadi, salah seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan Jembatan Kenet mengatakan awal mula talut jembatan itu ambrol terjadi pada 14 dan 15 Februari lalu saat terjadi hujan deras. Yang ambrol tadinya hanya sepanjang tujuh meter dan tinggi sekitar 20 meter, namun semakin melebar. Ia berharap jembatan itu diperbaiki karena merupakan satu-satunya akses jalan Imogiri-Panggang. “Mohon segera diperbaiki,” kata dia.
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto mengatakan total kerusakan akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir ini masih dalam proses pendataan di lapangan. Pendataan dilakukan untuk mengklasifikasikan kerusakan infrastruktur yang menjadi kewenangan Pemkab, Pemda DIY, dan Pemerintah Pusat.
Ia mengatakan cuaca ekstrem itu dampaknya cukup meluas di Bantul “Banyak infrastruktur rusak. Hingga kini tim terus berusaha melakukan pendataan sedetail mungkin agar bisa dijadikan acuan dalam penanganan,” ujar Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Qatar Juara Grup A, Garuda Muda hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Fase Gugur
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
Berita Pilihan
Advertisement
Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Palur Kamis 18 April 2024, Paling Pagi Pukul 04.55 WIB
- Jadwal dan Rute Bus Damri dari Bandara YIA ke Klaten hingga Solo
- Peringatan BMKG, Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Wilayah DIY, Hari Ini Kamis 18 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 18 Februari 2024, Buyern Vs Arsenal, Aduan THR, Volume Sampah Lebaran
- Pola Baru Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran 2024, Pusat Kuliner dan Oleh-oleh Ramai
Advertisement
Advertisement