Advertisement

Program Satu Jumatik di Setiap Rumah Digalakkan

David Kurniawan
Selasa, 10 Maret 2020 - 22:17 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Program Satu Jumatik di Setiap Rumah Digalakkan Ilustrasi nyamuk DBD - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com,GUNUNGKIDUL—Untuk mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul menggalakkan program juru pemantau jentik (jumantik) di setiap rumah. Diharapkan dengan gerakan ini penyebaran DBD bisa ditekan.

Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan gerakan satu jumantik di setiap rumah pernah dijalankan. Hanya, pelaksanaan belum optimal sehingga butuh digalakkan lagi untuk mencegah penyebaran DBD. “Leading sektornya ada di puskemas. Kalau petugasnya aktif, maka program berjalan. Tapi ada sebagian yang belum optimal sehingga butuh digerakkan lagi,” kata Dewi kepada Harian Jogja, Selasa (10/3/2020).

Advertisement

Dia menjelaskan program jumantik terkesan sederhana, karena keluarga hanya menyediakan satu petugas yang rutin mengecek kondisi lingkungan rumah untuk melihat adanya potensi sarang nyamuk yang digunakan sebagai media berkembang biak. Meski demikian, cara ini sangat ampuh untuk menekan perkembangbiakan nyamuk sehingga potensi penyebaran bisa ditekan. “Coba kalau ini dilakukan serentak, pasti jumlah penyebaran DBD bisa ditekan,” katanya.

Camat Semanu, Huntoro Purbo Wargono, mengatakan jajarannya bersama dengan pemerintah desa bersepakat untuk menggalakkan program pencegahan penyakit DBD. Menurut dia, program dideklarasikan pada awal Januari lalu dengan nama Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak Bangmus). Dalam gerakan ini, kata Huntoro, ada beberapa program seperti efektivitas dan optimalisasi petugas jumantik hingga pelaksanaan gerakan 3M plus. “Untuk gerakan 3M plus tidak hanya mengubur, menguras dan menutup, tetapi juga disertai penanaman pohon antinyamuk, pemakaian lotions antinyamuk hingga menggalakkan program hidup bersih dan sehat,” katanya.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul, Sumitro, mengatakan kasus DBD di Gunungkidul mengalami lonjakan yang signifikan. Hingga Maret ini sudah ada 354 kasus dengan korban meninggal dunia tiga orang. “Memang meningkat, oleh karena itu gerakan pencegahan akan terus dilakukan agar potensi penyebaran bisa ditekan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement