Advertisement

Dalam Sehari, Tanah Longsor Terjadi di 2 Titik di Bantul

Hery Setiawan
Rabu, 25 Maret 2020 - 13:47 WIB
Arief Junianto
Dalam Sehari, Tanah Longsor Terjadi di 2 Titik di Bantul Ilustrasi tanah longsor. - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Hujan yang mengguyur wilayah Bantul selama beberapa hari terakhir mengakibatkan tanah longsor di dua lokasi, yakni di Dusun Tegalawas, Desa Jatimulyo, Imogiri dan Dusun Nglengkong, Desa Bawuran, Pleret. Itulah sebabnya warga yang bermukim di dekat tebing atau dataran tinggi diminta waspada karena potensi hujan masih akan terjadi dalam beberapa ke depan.

Sukani, salah satu warga Dusun Tegalawas mengatakan pada Selasa (24/3/2020), sekitar pukul 06.00 WIB, dia dikejutkan oleh suara gemuruh di belakang rumahnya. Awalnya dia mengira ada mobil terperosok lantaran di area itu ada jalan menanjak yang acap dilewati kendaraan bermotor.

Advertisement

Tetapi setelah ia mengecek, ternyata suara itu bersumber dari ambrolnya sebidang tanah seluas 8 x 5 meter. Material tanah longsoran, kata dia, sempat mengenai tembok kamar mandi milik rumah tetangganya yang bernama Saniyem. “Untungnya, kamar mandi tidak jebol,” kata dia kepada Harianjogja.com, Selasa.

Sebenarnya saat hujan turun, dia sama sekali tak mengira tebing tanah itu bakal longsor, terlebih saat itu hujan hanya turun rintik-rintik.

Selain di Tegalawas, tanah longsor juga terjadi di Dusun Nglengkong, Desa Bawuran, Kecamatan Pleret, tepatnya di sebelah barat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.

Kejadian itu sebenarnya sudah diprediksi oleh Maryono selaku Ketua Paguyuban Warga TPST Piyungan pada (11/2) lalu. Rembesan air hujan mengakibatkan tanah di sisi barat TPST menjadi labil dan berpotensi terjadi longsor. “Tanah itu kalau didiamkan saja bisa longsor,” katanya.

 Retakan Tanah

Kepala Seksi Operasional (Kasiops) SAR DIY Distrik Bantul Bondan Supriyanto mengaku telah mengamati sejumlah wilayah rawan longsor sejak 1,5 tahun yang lalu. Dua kejadian tersebut, menurut dia, dipicu oleh faktor yang sama yaitu retakan tanah. “Ketika hujan turun, katanya, air akan masuk ke dalam retakan tanah. Jika dibiarkan berlama-lama tanah itu akan menjadi jenuh atau lembek,” ucap dia.

Lantaran hujan diprediksi bakal masih mengguyur wilayah Bantul, SAR terus mengingatkan warga beserta perangkat desa agar tetap waspada. Khusus untuk warga yang berada di lokasi rawan agar selalu siap untuk evakuasi bila terjadi hujan deras.

“Untuk semua warga, selama cuaca buruk harap menerapkan kesiapsiagaan tingkat III [Waspada],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement