Advertisement

Warga Sindurejan Dirikan Lumbung Pangan

Hery Setiawan
Selasa, 14 April 2020 - 16:07 WIB
Arief Junianto
Warga Sindurejan Dirikan Lumbung Pangan Aktivitas warga Sindurejan, Kelurahan Patangpuluhan, Kecamatan Wirobrajan saat menjual paket bahan pokok dengan harga murah, Senin (13/4/2020). - Istimewa/Kelurahan Patangpuluhan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kampung Sindurejan, Kelurahan Patangpuluhan, Kecamatan Wirobrajan, Kota Jogja mendirikan lumbung pangan yang menjual paket sembako murah untuk warga terdampak pembatasan fisik. Lumbung pangan tersebut rencananya akan terus berlangsung hingga kebijakan pembatasan fisik berakhir.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan [LPMK] Sindurejan, Yuniar Purwantoro mengatakan 90% warga di sana bekerja di sektor nonformal, seperti buruh dan pedagang harian. Mereka memperoleh pendapatan dari hasil berjualan di lokasi-lokasi keramaian.

Advertisement

Ketika kebijakan pembatasan fisik dikeluarkan, secara otomatis banyak warga yang kehilangan pendapatan. Di saat yang sama, Pemkot Jogja hingga kelurahan belum mendistrisibusikan bantuan kepada warga yang terdampak.

Menurutnya, hal itu wajar lantaran proses rasionalisasi anggaran yang belum selesai. “Kalau untuk kelurahan itu kemungkinan baru datang bulan Mei,” katanya saat ditemui Harian Jogja, Senin (13/4/2020).

Berangkat dari kondisi itu, Kampung Sindurejan berinisiatif mendirikan lumbung pangan di Gedung Koperasi Sindurejan. Sebuah langkah yang menurut Yuniar akan membantu kesulitan warga dengan segera.

Awalnya, kata dia, warga mengumpulkan dana dari kas 13 RT yang ada di Sindurejan. Tidak sulit prosesnya, pasalnya, warga memang sudah terbiasa untuk gerak bersama. Dana itu masih ditambah lagi dari donasi mantan warga Kampung Sindurejan. Jika ditotal mencapai Rp23 juta,” ucap dia.

Lumbung pangan tahap pertama dilaksanakan sejak Sabtu (11/4/2020) hingga Senin. Tahap pertama ini, baru beras saja yang dijual. Untuk paket beras 2,5 kilogram dijual dengan harga Rp20.000. Sementara paket beras lima kilogram dijual dengan harga Rp40.000.

Soal stok beras, dia mengaku disesuaikan dengan jumlah warga di Kampung Sindurejan yang mencapai 400 keluarga. Warga pun hanya diperkenankan membeli satu paket saja. Itu artinya, semua warga tanpa terkecuali berhak atas sembako murah.

Muji Pamungkas, Ketua Kampung Sindurejan mengatakan untuk putaran selanjutnya ragam sembako juga akan ditambah. Setiap paketnya akan terdiri dari beras, mi instan, minyak goreng, dan kecap. Aturannya pun masih sama, setiap keluarga hanya diperbolehkan membeli satu paket saja. “Semuanya berhak, meski pun gak ikut nyumbang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement