Advertisement
15.715 Keluarga di Sleman Belum Punya Jamban
Ilustrasi pembangunan jamban warga. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Upaya pembangunan jamban untuk warga terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman. Berdasarkan catatan yang dimiliki Dinkes, masih ada 15.715 keluarga di Bumi Sembada yang belum memiliki fasilitas jamban.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sleman Wisnu Murti mengatakan 15.715 keluarga yang belum memiliki fasilitas jamban itu lokasinya tersebar di 17 kecamatan se-Sleman. "Terbanyak ada di Kecamatan Minggir," kata dia, Senin (13/4/2020).
Advertisement
Itulah sebabnya, Dinkes Sleman terus berupaya menyosialisasikan kepada warga untuk menyetop kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan. "Walaupun angkanya yang belum memiliki jamban sebanyak 15.715 keluarga, tetapi mereka sebenarnya sudah menerapkan perilaku setop buang air besar secara sembarangan," ujar Wisnu Murti.
Lebih lanjut, dinasnya berencana menerapkan program pembangunan jamban untuk warga melalui sejumlah skema. Di antaranya melalui bantuan keuangan khusus (BKK) yang berasal dari Pemda DIY, serta program yang dilaksanakan oleh DLH Sleman. “Akan ada pembangunan jamban di tahun ini di antaranya melalui dana BKK yang menyasar 200 KK dan program dari DLH Sleman sebanyak 359 KK. Sehingga totalnya menjadi 559 KK," kata Wisnu.
BACA JUGA
Soal anggaran, imbuh dia, program pembangunan jamban untuk warga yang bersumber dari BKK DIY tahun lalu adalah sebesar Rp450 juta. Untuk tahun ini, pemerintah menggelontorkan dana sejumlah Rp800 juta.
Sekretaris Kecamatan Minggir Muhammad Khaidar mengaku hingga kini lembaganya belum mendata secara detail warga yang belum memiliki jamban. Akan tetapi meskipun data dari Dinkes menunjukkan bahwa kecamatan Minggir menempati urutan pertama sebagai wilayah yang paling layak menerima bantuan jambanisasi, masyarakat di Minggir kebanyakan sudah menerapkan perilaku setop buang air besar secara sembarangan.
"Apalagi di Minggir kan sungainya kecil-kecil, kebanyak juga Selokan Mataram, warga sudah menerapkan perilaku setop buang air besar secara sembarangan. Tetapi kami tetap menyambut baik jika memang ada bantuan pembangunan jamban untuk warga di Kecamatan Minggir," ucap Khaidar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Walhi Sebut Ada Potensi Pencemaran Lingkungan di Proyek PSEL
- Bupati Bantul Minta APBKal Alokasikan untuk Penanganan Sampah Organik
- Terdampak Jalan Prambanan-Lemahbang, Warga terima SHM
- Tiga Buah Lokal Jogja Diajukan untuk Sertifikasi Varietas
- Ratusan Paket Sembako Didistribusikan untuk Ojol di Jogja
Advertisement
Advertisement




