Advertisement

Stok Pangan Aman hingga 3 Bulan

Muhammad Nadhir Attamimi
Selasa, 14 April 2020 - 21:07 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Stok Pangan Aman hingga 3 Bulan Pedagang sembako di Pasar Argosari, Wonosari, menunggui dagangannya, Kamis (20/2/2020). - Harian Jogja/Muhammad Nadhir Attamimi

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Bupati Gunungkidul, Badingah, memastikan stok pangan di Bumi Handayani aman untuk jangka waktu tiga bulan ke depan. Hal ini tidak lepas dari cadangan gabah yang mencapai 17.000 ton.

“Tidak hanya itu, untuk hasil panen padi dan jagung juga surplus sehingga stok dipastikan aman sehingga saat puasa dan Lebaran tidak ada masalah,” kata Badingah kepada wartawan, Selasa (14/4/2020).

Advertisement

Menurut dia, stok pangan belum termasuk adanya kuota beras dari Pemerintah DIY sebanyak 30 ton. Rencananya kuota itu digunakan untuk operasi pasar dengan harga Rp43.000 untuk satu paket beras seberat lima kilogram.

Untuk persiapan puasa dan Lebaran, Badingah meminta kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau harga kebutuhan pokok. Badingah juga meminta dilakukan pengawasan terhadap distribusi sehingga pasokan di masyarakat tetap lancar dan harga tidak naik. “Stok elpiji ukuran tiga kilogram juga penting karena sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat sehingga ketersediaannya harus dijaga,” kata dia.

Untuk ketersediaan pangan Pemkab juga menggalakkan gerakan pangan lokal. Imbauan ini sudah diperkuat dalam surat edaran Bupati yang terbit di awal 2020. Untuk menambah kadar gizi di masyarakat Pemkab juga mendorong masyarakat gemar mengonsumsi ikan. “Kebutuhah gizi penting agar masarakat tidak mudah terserang penyakit,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih. Menurut dia, dari sisi ketersediaan stok pangan di Gunungkidul tidak ada masalah. Untuk ketersediaan gas juga mencukupi karena Pertamina berjanji mendistribusikan 360.000 tabung gas melon pada bulan ini.

Meski demikian, TPID tetap harus mengawasi peredaran bahan pangan yang menggunakan kimia berbahaya hingga izin edar.

Menurut Endah, pandemi Corona berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Hal ini berpengaruh terhadap stok barang yang dijual di pasaran. “Kalau tidak laku maka mendekati masa kedaluwarsa. Ini yang harus diawasi, jangan sampai ada barang di pasaran yang dijual mendekati izin edar habis,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo

News
| Kamis, 25 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement