Advertisement
Puluhan Nelayan Asal Pekalongan Dikarantina di Laut Selatan Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Sedikitnya 33 nelayan asal Pekalongan, Jawa Tengah diminta melakukan karantina mandiri selama 14 hari di tengah laut. Karantina dilakukan sebagai upaya mencegah potensi penularan Covid-19 di wilayah Pelabuhan Sadeng, Kecamatan Girisubo.
Ketua Kelompok Nelayan Sadeng, Sarpan mengatakan, di kawasan pelabuhan awalnya menerapkan kebijakan ketat. Yakni nelayan dari luar daerah dilarang masuk untuk mencegah penyebaran virus corona. Di awal penerapan kebijakan ini ada 13 nelayan yang diminta untuk pulang ke daerah asal.
Advertisement
Seiring berjalannya waktu, aturan ini diperlonggar karena nelayan dari luar daerah diperbolehkan masuk, tapi dengan catatan harus mau diperiksa kesehatannya serta melakukan karantina mandiri di tengah laut. Sarpan berdalih, kebijakan memperlongar aturan lebih dikarenakan faktor ekonomi agar nelayan tetap bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan. “Murni alasan ekonomi, jadi nelayan luar boleh masuk asal melakukan karantina di laut,” kata Sarpan kepada wartawan, Minggu (19/4/2020).
Dia menjelaskan, pada Sabtu (18/4/2020) pagi ada 33 nelayan asal Pekalongan yang masuk ke Sadeng melalui jalur darat. Rombongan ini pun diperbolehkan masuk ke kawasan pelabuhan untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas dari Puskesmas Girisubo.
Setelah pemeriksaan selesai, para nelayan diminta naik ke kapal ukuran 30GT untuk proses karantina mandiri. “Tidak boleh komunikasi dengan penduduk lokal, karena langsung diminta naik ke kapal untuk karantina,” ungkapnya.
Sarpan menjelaskan, selama karantina, kondisi kesehatan nelayan akan dipantau melalui komunikasi via radio. “Hari pertama aman karena puluhan nelayan yang dikarantina dalam kondisi sehat,” katanya. Meski dalam proses karantina, para nelayan ini tetap diperbolehkan beraktivitas untuk menangkap ikan. Hanya saja, rombongan tidak boleh mendarat sebelum masa karantina 14 hari berakhir.
“Biasanya kalau melaut hanya tujuh sampai sepuluh hari. Tapi, berhubung ada proses karantina maka harus mematuhi prosedur yang ada,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Sekretaris Camat Girisubo, Arif Yahya. Menurut dia, kedatangan rombongan nelayan asal Pekalongan ini dikawal oleh aparat TNI dan Polri. Selain itu, para nelayan juga mau mematuhi untuk melakukan karantina di laut. “Meski berada di laut, tapi kondisi kesehatannya terus dipantau,” kata Arif.
Dia menjelaskan, selama melaut para nelayan juga diwajibkan memakai masker serta menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. “Para nelayan juga harus rajin cuci tangan untuk menghindari potensi penyebaran penyakit,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Naik 10%, Volume Kendaraan Diprediksi sampai 9 Juta di Solo saat Lebaran 2024
- Berbagi Kebahagiaan, Tuntas Subagyo Buka Puasa Bersama Anak Yatim di Sukoharjo
- Kabar Gembira Persis Solo, Irfan Jauhari Merumput Lagi setelah Absen Semusim
- Menang Pilpres, 9 Parpol Koalisi Indonesia Maju di Klaten Bertemu Bahas Pilkada
Berita Pilihan
Advertisement
Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement