Advertisement

Tak Semua Ternak Mati karena Antraks

Muhammad Nadhir Attamimi
Senin, 27 April 2020 - 08:07 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Tak Semua Ternak Mati karena Antraks Warga membuat lubang untuk mengubur sapi milik Tri Benu, warga Dusun Garotan, Desa Bendung, Semin, yang ditemukan mati pada Minggu (16/2 - 2020) pagi.

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul terus memantau kesehatan ternak milik warga, terutama untuk mengantisipasi berjangkitnya antraks yang sempat muncul beberapa waktu lalu.

Kasi Keswan dan Kesmavet DPP Gunungkidul, Retno Widiastuti, tak menampik hingga saat ini masih ada ternak yang mati mendadak. Meski demikian jajarannya mengimbau masyarakat tak perlu khawatir, karena tidak semua ternak yang mati mendadak dipicu antraks. "Tidak semua karena antraks, ternak mati ya biasa seperti halnya manusia," kata Retno saat dikonfirmasi Harian Jogja, Minggu (26/4/2020).

Advertisement

Ia menuturkan semua ternak yang mati mendadak dilakukan uji laboratorium dengan mengambil sampel jaringan, sehingga penanganan menggunakan standar operasional prosedur yang berlaku dalam pemeriksaan ternak mati.

Retno mengungkapkan selama ini kasus ternak mati di Gunungkidul selalu memiliki riwayat sakit. "Saat kami cek selalu ada kronologi riwayat kasusnya. Sampai terakhir uji sampel yang masuk di laboratorium hasilnya negatif antraks," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement