Advertisement
Warga Butuh Air, Program Pamsimas Gunungkidul Diharapkan Terus Berjalan Meski Ada Pandemi
![Warga Butuh Air, Program Pamsimas Gunungkidul Diharapkan Terus Berjalan Meski Ada Pandemi](https://img.harianjogja.com/posts/2020/05/14/1039142/keran-air-ok.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dinilai sangat penting untuk mencukupi pasokan air bagi masyarakat. Sehingga, walaupun di tengah pandemi ini diharapkan program tersebut bisa terus berjalan.
Kepala Seksi Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum, Bidang Fisik dan Prasarana, Bappeda Gunungkidul, Nurudin Araniri tak menampik akibat pandemi Covid-19, banyak program pembangunan pemerintah yang harus dipangkas untuk kelancaran pencegahan virus tersebut.
Advertisement
"Untuk program pamsimas sendiri alhamdulillah masih aman, harapannya tetap berjalan sesuai program," kata Nurudin, Rabu (13/5/2020).
Ia menjelaskan program tersebut sudah dalam tahap perencanaan dengan melakukan pemetaan sumber air baku bagi desa-desa yang mendapatkan bantuan yang diketahui mulai rutin diadakan sejak beberapa tahun terakhir ini.
"Memastikan sumber air baku sudah dilakukan dan tahapan persiapannya sedang menyesuaikan kondisi pandemi ini," paparnya.
Ada beberapa desa yang sampai saat ini diketahui masih aman dalam kelanjutan program pamsimas seperti Desa Girijati dan Desa Tambakromo. Kedua desa ini penganggarannya berasal dari APBD Gunungkidul. Sedangkan untuk Desa Katongan, Sumbergiri, Ngunut, Kedungpoh, Tegalrejo, Ngawis, Terbah, dan Kemejing, berasal dari dana ABPN.
Nurudin mengungkapkan untuk pengawasan dan pendampingan program telah dibentuk. Sehingga, nantinya tim yang telah dibentuk tersebut akan memantau keberlangsungan program hingga tidak terjadi penyimpangan.
"Pengawasan pasti ada, mulai dari perencanaan dampai dengan pengoperasian. Harapannya bisa optimal dan berjalan baik," paparnya.
Seperti diketahui, total anggaran yang digunakan dalam pembangunan program pamsimas ini mencapai Rp5,7 miliar. Adapun alokasi di masing-masing desa tidak sama karena disesuaikan dengan sumber mata anggaran yang dimiliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/07/1203446/ray.jpg)
Hangat dan Intimnya Romantic Dinner Hari Valentine bareng Pasangan di Royal Garden
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Resmi Tetapkan KLB Keracunan Pangan di Sleman
- Pelaku Curanmor di Asrama Kalimantan Barat Jogja Tertangkap
- Pembahasan Perda Baru di Gunungkidul Tunggu Pelantikan Bupati Terpilih
- Dampak Efesiensi Anggaran, PHRI Sleman: Sekitar 40 Persen Kegiatan MICE Dibatalkan
- DIY Mulai Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Advertisement
Advertisement