Advertisement

Ada Pandemi Covid-19, Pasar Pagi di Kulonprogo Masih Gunakan Skenario Lama

Catur Dwi Janati
Kamis, 14 Mei 2020 - 08:27 WIB
Nina Atmasari
Ada Pandemi Covid-19, Pasar Pagi di Kulonprogo Masih Gunakan Skenario Lama Seorang warga Wates membeli empon-empon yang dipercaya dapat menangkal virus Corona di Pasar Wates, Kamis (12/3/2020). - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Di beberapa daerah, pasar menjadi salah satu lokasi penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang rentan karena interaksi dan kerumunannya dengan intensitas tinggi. Beberapa waktu lalu, salah satu pasar di Salatiga perketat physical distancing dengan membuat petak-petak lapak dengan jarak aman. Namun langkah tersebut belum diterapkan di Kulonprogo.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Dinkes, Sri Budi Utami mengatakan telah menyampaikan usulan pembuatan petak lapak sesuai kaidah physical distancing seperti di Salatiga kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kulonprogo. "Sekarang baru proses penataan," jelas Budi pada Selasa (12/5/2020) malam.

Advertisement

Menurut Budi penyebaran Covid-19 dipengaruhi banyak faktor. "Salah satu faktor penyebaran Covid-19," jelasnya.

Seperti telah diketahui sebelumnya, menjaga jarak penting untuk mencegah virus yang terbawa droplet tidak mengenai tubuh kita. Dengan mengatur jarak lebih dari satu meter, maka kerentanan penyebaran dapat ditekan.

Budi menambahkan bila jarak lapak pedagang telah diatur, harapannya salah satu faktor dapat diminimalisir. Hal itu menjadi langkah mudah dan murah untuk mencegah penyebaran.

"Sementara untuk kita Kulonprogo juga belum berencana melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) massal di pasar-pasar tradisional, dengan pertimbangan belum atau tidak terjadi transmisi lokal penyebaran Covid-19," terangnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo, Iffah Mufidati mempertimbangkan kondisi lapangan yang ada, penataan lapak pedagang pasar perlu rancangan dan koordinasi yang terintegrasi.

Bila melihat kondisi di Salatiga, dikarenakan luasan yang sempit pasar pagi terpaksa memakan jalan yang berakibat pada penutupan jalan. Hal itu, menurutnya karena penataan pasar pagi membutuhkan skenario pengalihan arus lalu lintas sementara dan juga penataan parkir.

"Beberapa petugas juga harus standby setiap hari seperti petugas dari Polres Kulonprogo, Dishub Kulonprogo, Satpol PP dan pengelola pasar," ujarnya.

Iffah mengatakan saat ini pihaknya lebih mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi terus menerus kepada pedagang dan pengunjung. "Kami terus sosialisasikan bagaimana kepatuhan pedagang dan pengunjung dalam menjalankan protokol kesehatan di pasar," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 10 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup

News
| Jum'at, 26 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement