Advertisement
Terimbas Corona, Pemulung di TPST Piyungan Kini Hanya Terima Pemasukan Rp100.000 Sepekan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Ratusan pemulung yang ada di TPST Piyungan, Bantul, mengalami penurunan pendapatan cukup drastis selama pandemi Covid-19.
"Jika sebelumnya, kami mampu meraih penghasilan Rp250.000 per pekan, saat ini kami hanya bisa mendapatkan Rp100.000 per pekan," kata Ketua Paguyuban Mardika ( Masyarakat Pemulung TPST Piyungan) Maryono, Senin (18/5/2020).
Advertisement
Penurunan pendapatan ini, lanjut dia, disebabkan oleh banyak faktor. Tidak hanya dihadapkan kepada sulitnya menjual barang, karena banyak pengepul memilih tutup, para pemulung dihadapkan kepada turunnya harga jenis barang yang dikumpulkan.
"Tidak hanya kertas, mainan dan plastik juga turun harganya. Ini membuat kami kesulitan mendapatkan pendapatan," lanjutnya.
Di sisi lain, adanya pandemi Covid-19, ungkap Maryono, juga berdampak kepada volume sampah yang ada. Banyaknya hotel dan perumahan yang menutup akses, membuat pasokan sampah di TPST Piyungan menurun.
"Biasa sampai 600 ton, sekarang 400 ton," katanya.
Oleh karena itu, 470 anggota Mardika kini hanya bisa pasrah dan berharap adanya bantuan dari pemerintah ataupun organisasi masyarakat untuk kelangsungan hidup mereka.
"Kami berharap ada donasi dari para donatur untuk meringankan beban kami," harap Maryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Telah Periksa Arie Prabowo, Eks Dirut Antam dan Ayah Eks Menpora
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Video Viral Mobil Tanpa Pengawalan, Ini Tanggapan Sultan HB X
- Pemindahan Pedagang ke Pasar Godean Ditunda, Talang Bocor Jadi Kendala
- Pemkab Kulonprogo Diminta Alokasikan Danais untuk Tekan Kemiskinan
- Alumni Jadi Pemain PSIM, Savio Sheva Kembali ke SMPN 13 Jogja
- Program Padat Karya di Jogja Serap 192 Tenaga Kerja Lokal
Advertisement
Advertisement