Advertisement
Arak-arakan Ditiadakan, Ubarampe Gunungan Tetap Dibagikan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kegiatan Hajad Dalem Grebeg Syawal yang menjadi salah satu tradisi yang dinanti-nanti masyarakat Jogja ditiadakannya tahun ini. Tradisi yang ditandai dengan dengan arak-arakan gunungan yang sedianya berlangsung pada Minggu (24/5/2020) terpaksa ditiadakan mengingat masa tanggap darurat Covid-19 yang belum dicabut. Selain itu serangkaian prosesi lainnya seperti prosesi Numplak Wajik, Ngabekten, hingga Ringgitan Bedhol Songsong juga tidak diselenggarakan tahun ini.
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Kraton Jogja, GKR Condrokirono mengatakan keputusan peniadaan sejumlah prosesi Garebeg Sawal dipilih sebagai upaya menekan risiko penyebaran Covid-19. Dikhawatirkan Garebeg Sawal dapat menimbulkan kerumunan massa. "Hal ini juga bentuk kepekaan Kraton Jogja dalam menaati imbauan pemerintah pusat," jelasnya.
Advertisement
Namun, meski arak-arakan prosesi Grebeg Syawal ditiadakan, ubarampe gunungan tetap dibagikan dengan tetap menjalankan standar protokol kesehatan. “Prosesi arak-arakan gunungan beserta para prajurit memang ditiadakan, akan tetapi ubarampe gunungan yang berupa rengginang tetap dibagikan," ujarnya.
Menurut GKR Condrokirono, tetap dibagikannya ubarampe tersebut sebagai salah satu usaha Kraton dalam melestarikan tradisi di tengah pandemi.
GKR Condrokirono berharap meski sejumlah prosesi ditiadakan, esensi dari garebeg Sawal itu sendiri tidak hilang. Lebih lanjut, GKR Condrokirono menjelaskan bahwasanya Grebeg pada jaman dahulu memang dilakukan dengan membagi-bagikan ubarampe gunungan, bukan dengan merayah atau merebut gunungan seperti dikenal saat ini. Dengan cara dibagikan, kerumunan massa akan terminimalisir dan prosesi justru berjalan seperti pelaksanaan garebeg zaman dulu.
“Prosesi ini tetap bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dan sedekah dari raja kepada kerabat dan rakyatnya," jelasnya.
Ubarampe gunungan terlebih dahulu dirangkai dan diletakkan satu malam di Bangsal Srimanganti pads Sabtu (23/5/2020) Selanjutnya pemberantasan dan pembagian gunungan digelar pada Minggu (24/5/2020) pukul 08.30 WIB di Bangsal Srimanganti yang dipimpin langsung GKR Mangkubumi.
Seusai didoakan Abdi Dalem Kaji, pareden selanjutnya akan didistribusikan kepada Abdi Dalem Kraton Jogja, Kepatihan, dan Puro Pakualaman. Setidaknya ada 2700 tangkai rengginang yang disiapkan. Jumlah rengginang disesuaikan dengan jumlah Ubarampe dalam Gunungan Estri dan Gunungan Dharat pada saat Upacara Grebeg.
“Distribusi rengginang ke seluruh Abdi Dalem diberikan melalui Penghageng setiap Tepas/Kawedanan supaya tidak menimbulkan kerumunan," ujar GKR Condrokirono.
Baik Penghageng dan Abdi Dalem yang menerima ubarampe gunungan wajib menggunakan masker dan mematuhi standar protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan menjaga jarak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
- 576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024
- DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement