Advertisement

Sultan soal New Normal: Jangan Tergesa-gesa!

Lugas Subarkah
Jum'at, 29 Mei 2020 - 21:17 WIB
Bhekti Suryani
Sultan soal New Normal: Jangan Tergesa-gesa! Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X Berbicara soal penyakit yang disebabkan virus corona SARS-CoV-2. - Ist/Youtube Humas Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Meski telah direncanakan pada Juli mendatang akan diterapkan new normal, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengaku tidak perlu tergesa-gesa untuk menerapkan new normal, dengan tetap melIhat perkembangan Covid-19 di DIY.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X, menuturkan tidak perlu tergesa-gesa dalam menerapkan new normal. Untuk itu pihaknya masih akan melihat perkembangan kasus covid-19 di DIY. “Selasa [2/6/2020] besok saya masih pertemuan dengan asosiasi. Tidak usah tergesa-gesa,” ujarnya, Jumat (29/5/2020).

Advertisement

Menurutnya, saat ini masih banyak orang yang menunggu untuk diuji laboratorium baik dengan status PDP, orang dalam pemantauan (ODP) maupun orang tanpa gejala (OTG), yang belum diketahui apakah positif atau negatif Covid-19.

“Yang di rumah sakit masih banyak. Kita lihat nanti kecenderungannya gimana. Harapannya negative semua. Kalau sudah memungkinkan turun [kasus positif] dan kita yakin tidak fluktuatif, baru bisa berjalan untuk new normal,” ungkapnya.

Sebelum menerapkan new normal, ia juga ingin memastikan kesiapan hotel dan restoran untuk bisa menerapkan SOP yang telah disepakati sehingga tidak menjadi tempat penularan covid-19. “Bisa tidak mengontrol jarak, fasilitas cuci tangan, kursi-meja dilap secara periodic. Kalau tidak sanggup akan punya problem baru. Ini yang perlu pendekatan lebih spesifik,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menganggap new normal sebagai kondisi bebas tanpa kewaspadaan. Dalam new normal, masyarakat harus tetap mematuhi protokol pencegahan penyebaran covid-19, dengan pembatasan jarak, cuci tangan, pakai masker dan lainnya.

Terkait hal ini Kementerian Dalam Negeri kata dia, membuat perlombaan bagi setiap daerah untuk mengedukasi masyarakat tentang new normal. “Misal masuk restoran harus cuci tangan, duduk dengan jarak tertentu dan lainnya. Menjadi sosialisasi untuk masyarakat,” katanya.

Skema new normal menurutnya tidak saja diterapkan dalam pandemi tapi bsa berlangsung lama. Sebab itu diperlukan pemahaman bersama baik pemerintah maupun masyarakat. “Kehidupan baru bukan hanya karena pandemi, tapi akan terjadi terus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement