Advertisement
Ini Penyebab Kegiatan Bersepeda Marak di Tengah Pandemi Covid-19
Sejumlah pesepeda berswafoto dengan latar belakang kawasan pedestrian Malioboro, Jogja, Minggu (7/6/2020). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Di tengah pandemi Covid-19, aktivitas bersepeda tiba-tiba menjadi marak di masyarakat. Di jalanan yang kini sepi karena adanya pembatasan fisik, kini banyak terlihat pesepeda.
Hal ini termasuk di jalanan perkotaan di Jogja. Menurut anggota komunitas sepeda, kegiatan mereka masih aman selama menaati protokol kesehatan.
Advertisement
Hal itu diungkapkan oleh Sumarno selaku Anggota Komunitas Sepeda Gunung Klangon Gravity Park. Menurut dia, meskipun muncul opini negatif masyarakat terhadap para pesepeda karena melawan anjuran untuk di rumah saja, menurutnya fenomena ini susah dihentikan.
"Soalnya mereka saat pembatasan sosial selama dua bulan kemarin sudah nahan-nahan. Bagi sebagian dari mereka, bersepeda sudah jadi kebutuhan seperti makan dan minum," kata Sumarno saat dihubungi Harianjogja.com, Selasa (9/6/2020).
Sumarno mengatakan kondisi itu didukung dengan belum adanya bukti penularan dari kegiatan bersepeda. Sehingga sebagian pecinta sepeda merasa kegiatan mereka masih aman.
Meskipun begitu, masih ada anggota komunitas sepeda gunung yang kontra pada anggota lain yang memutuskan bersepeda di tengah masa pandemi yang belum usai. Umumnya mereka adalah anggota yang telah lama menjadi pecinta sepeda gunung.
"Kalau yang baru bergabung itu yang susah, soalnya lagi seneng-senengnya. Sudah susah kalau mau dilarang. Cuma bisa diberi imbauan, nasihat terkait protokol kesehatan yang harus ditaati," kata Sumarno.
Ketua Komunitas Jagowes, Wisnu Wardana, mengatakan fenomena para pesepeda yang memadati jalan seharusnya diberi arahan protokol kesehatan. "Menurut kami masih aman bersepeda, kami selama dua bulan kemarin juga sepedaan, tapi tetap menjalankan protokol kesehatan. Mereka juga patuh," kata Wisnu.
Protokol kesehatan yang dimaksud Wisnu adalah menggunakan masker, menjaga jarak saat bersepeda dan membatasi anggota yang bersepeda. Jika saat normal ada ratusan anggota bersepeda, saat pandemi, komunitas hanya memperbolehkan sekitar 20 orang untuk ikut bersepeda. Kuota itu diisi secara bergilir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Dalami Dugaan Suap Proyek Era Bupati Bekasi Sebelumnya
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY hingga Hari Keempat Operasi Lilin
- Kasus Penipuan Perusahaan, Vonis YAM Diperberat Pengadilan Tinggi
- Warga Demangan Jogja Olah Sampah Organik dengan Biopori
- UMP DIY 2026 Resmi Diumumkan, Kulonprogo Alami Kenaikan Tertinggi
- Kebersamaan Tumbuh Lewat Lomba Pohon Natal di GKR Baciro
Advertisement
Advertisement



