Advertisement

Pengakuan Saksi Saat Polisi Asal Sleman Ambruk dan Meninggal Setelah Kelelahan Bersepeda

Lajeng Padmaratri
Minggu, 28 Juni 2020 - 18:37 WIB
Bhekti Suryani
Pengakuan Saksi Saat Polisi Asal Sleman Ambruk dan Meninggal Setelah Kelelahan Bersepeda Ilustrasi mayat - Ist/Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-- Seorang warga Kecamatan Turi menceritakan detik-detik sebelum anggota polisi setempat AKP Catur Widodo meninggal dunia setelah kelelahan bersepeda.

Sebelumnya diberitakan seorang pesepeda meninggal dunia setelah kelelahan saat mengayuh sepeda di Dusun Ngablak, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi pada Minggu (28/6/2020) pagi. Pegowes tersebut diketahui sebagai anggota Polri.

Advertisement

Kapolsek Turi, AKP Catur Widodo membenarkan informasi tersebut. Pegowes itu merupakan anggota Polsek Turi bernama Aiptu Sutriyatna. "Betul, anggota Sabhara [Polsek Turi]. Usianya 54 tahun," kata Catur ketika dikonfirmasi wartawan pada Minggu sore.

Dikatakannya, Aiptu Sutriyatna pada Minggu pagi bersepeda bersama beberapa tetangganya yang masih satu rukun tetangga dari rumahnya di Dusun Jurugan, Desa Bangunkerto, Turi. Saat melewati ruas Jalan Agrowisata, Desa Bangunkerto, Turi, ia mengaku kelelahan dan beristirahat.

"Baru 1 kilometer dari rumahnya di Jurugan. Dia kecapekan lalu berhenti istirahat," terangnya.

Ia menambahkan, Sutriyatna dinyatakan meninggal pada Minggu pagi pukul 07.10 WIB setelah diperiksa oleh tim medis Puskesmas Turi. Mendiang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung dan ginjal.

Almarhum dimakamkan Minggu siang di Tempat Pemakaman Umum Dusun Jurugan, Bangunkerto, Turi. Ia meninggalkan seorang istri yang berprofesi sebagai guru dan dua orang anak. "Keluarga menerima, sudah tahu yang bersangkutan sakit," tambahnya.

Catur mengenang Sutriyatna sebagai anggota yang masih aktif bertugas di Polsek Turi sejak tahun 2005. "Dia aktif orangnya, tapi enggak pernah mengeluh [sakit] gitu," kenang Catur.

Yono, 30, salah seorang warga setempat menuturkan yang bersangkutan bersepeda bersama ketiga orang lain. Mereka sempat beristirahat di sekitar lokasi kejadian lantaran salah seorang pegowes lain kelelahan.

"Awalnya yang kelelahan bukan yang meninggal, tapi yang lain. Mereka sempat istirahat, lalu ketika sudah mendingan muter-muter di sekitar sini. Tiba-tiba yang bersangkutan ambruk," terangnya.

Menurutnya, saat ditolong Sutriyatna masih sadar, namun kondisi sudah lemas. Ia lantas diberi air minum oleh warga sekitar. Yono kemudian berinisiatif mencari pertolongan ke bidan di dekat lokasi kejadian. Ketika ia kembali ke lokasi kejadian dan menunggu bidan yang dipanggilnya datang, yang bersangkutan sudah menghembuskan napas terakhirnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement