Advertisement
Seorang Warga Miskin di Bantul Peroleh Bantuan Kambing dan Perbaikan Rumah
Foto Ilustrasi Bupati Bantul Suharsono dalam acara Sarasehan Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0.- Harian Jogja - Ist
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Mujiyo, 48, salah satu warga miskin di RT35 Dusun Kediwung, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Bantul, mendapat bantuan kambing dari Bupati Bantul Suharsono dan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) DIY. Tiga ekor kambing diserahkan langsung oleh Suharsono, Minggu (28/6/2020).
Mujiyo sebelumnya sempat menjadi perhatian masyarakat karena terlupakan dari bantuan bedah rumah Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun lalu. Bahkan tim verifikator sempat mengunjungi rumah Mujiyo pada September 2019, namun tak kunjung mendapat bantuan.
Advertisement
BACA JUGA : Bedah Rumah Dinilai Efektif Tingkatkan Gotong Royong
Padahal Mujiyo masuk dalam basis Data Terpadu (BDT) warga miskin di Kementerian Sosial. Akhirnya warga sekitar dan sejumlah relawan yang membantu merenovasi rumah Mujiyo. Kini rumah Mujiyo yang tadinya berdinding kayu dan beralas tanah sudah ditembok dan sudah dikramik.
Ketua DPD Peradi DIY, Muhamad Syafei mengatakan pihaknya bersama sejumlah relawan dan warga sekitar ikut membantu merenovasi rumah Mujiyo mulai dari memasang kramik, membuat kamar, dapur, dan mengganti sekat antarkamar dari triplek menjadi tembok.
“Listrik juga yang awalnya menyambung dari tetangga sudah kita pasang menjadi listrik sendiri,” kata Syafei.
BACA JUGA : Pemkab Kulonprogo Hentikan Program Bedah Rumah
Bupati Suharsono mengatakan bantuan kambing sebanyak tiga ekor diberikan sebagai tindaklanjut dari Peradi, relawan, dan warga sekitar rumah Mujiyo yang sudah banyak membantu membangun rumah Mujiyo hingga layak ditempati. Awalnya ia menilai bantuan masih ada yang kurang karena Mujiyo selama ini tidak memiliki penghasilan yang tetap.
Pekerjaan Mujiyo selama ini mencari kayu di hutan untuk dibuat menjadi arang dengan penghasilan rata-rata per bulan Rp350.000. Sementara Mujiyo harus menghidupi istri dan keempat anaknya.
“Saya tanya mau bantuan apa, katanya menginginkan kambing untuk peliharaan. Maka saya insiatif membelikan kambing untuk dipelihara, agar banyak,” kata Suharsono.
Suharsono berharap bantuan kambing untuk diternak itu bermanfaat dan nantinya bisa dijual untuk kebutuhan seharo-hari keluarga Mujiyo. Ia menegaskan bantuan kambing tersebut bukan dari anggaran dinas melainkan anggaran pribadinya.
Ia juga meminta masyarakat untuk terus melaporkan jika ada warga Bantul terutama warga miskin yang tercecer dari pendataan sebagai penerima bantuan baik bantuan sembako maupun bantuan bedah rumah.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul saat ini masih ada sekitar 394 rumah tidak layak huni di Bantul. jumlah tersebut sudah berkurang dari yang tadinya sekitar 5.800 RTLH pada 2016 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Serangan Drone Hantam Pasar di Sudan, 10 Tewas di Darfur Utara
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Jogja Diimbau Parkir Resmi Hindari Tarif Nuthuk
- Kerja Sama Sampah Gunungkidul dengan Kota Jogja Terancam Batal
- Tak Kenal Usia, 31 Santri Lansia Ponpes Sabilun Najah Diwisuda
- Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
Advertisement
Advertisement



