Advertisement
Satu-Satunya Kecamatan Zona Hijau Corona di Sleman, Cangkringan Waspadai Pendatang

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- Sebagai satu-satunya kecamatan dengan zona hijau di Kabupaten Sleman, Kecamatan Cangkringan berupaya keras menjaga kondisi tersebut dengan mewaspadai pendatang.
Mengacu pada peta epidemiologi yang dirilis Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman pada 28 Juni 2020 lalu, satu-satunya kecamatan dengan zona hijau di Sleman yaitu Kecamatan Cangkringan. Di kecamatan ini, sejak awal pandemi Covid-19, tidak ditemukan kasus konfirmasi positif dari berbagai penelusuran kontak.
Advertisement
Camat Cangkringan, Suparmono mengatakan sejumlah cara dilakukan untuk menjaga wilayahnya bersih dari penularan Covid-19. Yang paling utama yaitu mengetatkan pola hidup bersih dan sehat dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat dan penerapan protokol pencegahan Covid-19 seperti memakai masker dan cuci tangan dengan sabun.
Meski begitu, Suparmono mewaspadai para pendatang yang datang ke Cangkringan. Terlebih, wilayahnya merupakan daerah wisata sehingga banyak didatangi wisatawan.
"Kalau sekarang banyak pesepeda datang. Sejumlah tempat yang biasa dipakai istirahat harus lebih sering kita semprot disinfektan," kata dia ketika dihubungi pada Senin (6/7/2020).
Terlebih, menurutnya objek wisata di sana sudah mulai kembali beroperasi. Seperti Bukit Klangon, Watu Gede, dan wisata dengan jeep. "Di sana ada petugas kita, polsek, dan desa berjaga untuk mengingatkan wisatawan khususnya saat ini pesepeda untuk jangan berkerumun," kata dia.
Selain dari wisata, perekonomian di Cangkringan digerakkan oleh aktivitas pertambangan pasir. Hal ini membuatnya tidak bisa menutup diri terhadap orang yang datang ke Cangkringan.
"60-70 persen ekonomi Cangkringan digerakkan oleh warga yang datang ke sini. Agar ekonomi produktif, kami tidak menutup diri dari orang yang datang, tapi harus protokol ditaati. Saya rutin mengecek dengan Muspika ke daerah tambang, penerapan protokol bagaimana," tambahnya.
Lebih lanjut, menurut catatan pemudik dari Kabupaten Sleman, pemudik yang datang ke Cangkringan adalah yang paling sedikit sekabupaten. Data terakhir menunjukkan ada 248 pemudik ke Cangkringan. Menurut Suparmono, hal ini juga ditengarai lantaran masyarakat efektif dalam mengedukasi keluarganya yang merantau untuk tidak dulu pulang kampung.
Bagi Suparmono, cukup berat mempertahankan status zona hijau di Cangkringan. Apalagi dengan statusnya tersebut justru mengundang pendatang untuk masuk ke Cangkringan karena merasa wilayah tersebut adalah zona yang aman. Penerapan protokol kesehatan terus ia galakkan supaya pendatang tak membawa virus dan menulari warga.
"Karena cangkringan zona hijau, justru banyak orang yang datang. Wisatawan kan suka ke daerah zona hijau, dan kita harus tetap menerima mereka secara baik, tapi protokol harus diketatkan," terangnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan peta epidemiologi tersebut akan diperbaharui setiap dua minggu sekali. Sementara ini, Kecamatan Cangkringan merupakan satu-satunya zona hijau dari 17 kecamatan yang ada di Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kirim Kapal Bantu Rumah Sakit ke Gaza, Prabowo Dekati Menhan Mesir
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement