Gunungkidul Wacanakan Perubahan Model Tes Deteksi Corona
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul terus berupaya menekan penyebaran Covid-19 dengan melakukan penelusuran kontak penderita. Selain itu mewacanakan perubahan model pengetesan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, untuk penanganan penyebaran corona akan terus dilakukan berbagai pencegahan agar kasus tidak semakin bertambah. Selain terus melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan pencegahan Covid-19, upaya penelusuran dan screening terus dilakukan.
BACA JUGA : Ini Satu-Satunya Daerah di Jatim yang Termasuk Zona Hijau
Dia pun mewacanakan perubahan model tes yang selama ini harus melalui beberapa tahapan pengetesan. Rencananya, rapid test hanya dilakukan untuk proses screening. Sedangkan untuk Pasien Dalam Pengawasan dan warga yang kontak dengan pasien positif akan langsung dilakukan tes swab yang memiliki tingkat akurasi yang lebih baik.
Dewi mengakui perubahan pengetesan dilakukan karena hasil dari rapid test tingkat akurasinya dinilai masih kurang. “Sejak awal memang rapid test bukan jadi acuan utama, karena penetapan kasus positif harus melalui uji specimen melalui tes swab. Jadi, kami rencananya langsung lakukan swab bagi warga yang masuk PDP, hasil tracing pasien positif atau untuk tenaga kesehatan,” katanya, Minggu (6/7/2020).
BACA JUGA : Ini Wilayah di Sleman yang Masih Masuk Zona Hijau Corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Saling Klaim! Ribuan Pasukan Rusia dan Ukraina Tewas dalam Sehari
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Harga Sembako Mulai Naik, Sleman Siapkan Pasar Murah di 17 Kecamatan
- Motif Pelaku Mutilasi Sleman Karena Terlilit Pinjol
- Pemkab Gunungkidul Alokasikan Rp298,8 Miliar untuk Pengentasan Kemiskinan
- Pelaku dan Korban Mutilasi Sleman Ternyata Sudah Saling Dekat, Kenalan lewat Facebook
- Terlilit Pinjol Rp8 Juta Hingga Memutilasi Perempuan di Sleman, Kejiwaan Heru Akan Diperiksa
Advertisement