Advertisement
Kisah Penerima Beras Wakaf ACT di Gunungkidul, Tubuhnya Lumpuh Total Tangannya di Amputasi
![Kisah Penerima Beras Wakaf ACT di Gunungkidul, Tubuhnya Lumpuh Total Tangannya di Amputasi](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/06/1043668/lasiyo.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Setiap kita telah ditakdirkan mencari rezeki dari jalan yang berbeda-beda, terkadang di tengah jalan ada ujian yang menghadang. Mungkin itulah kiranya yang tengah dialami Lasiyo, 45, yang kesehariannya adalah seorang buruh bangunan, dimana peristiwa pahit tiga tahun silam telah merubah hidupnya, Senin (6/7/2020).
Niat diri mencari nafkah untuk keluarga namun cobaan datang menerpa, tiga tahun lalu saat ia menjadi buruh bangunan untuk perbaikan instalasi listrik di kota Jogja, tak sengaja tangan Pak Lasiyo memegang kawat listrik bertegangan tinggi, ia tersengat cukup lama, bahkan cukup lama kabel tegangan tinggi menempel di tangannya, sampai lengannya menjadi lengket, segera buruh bangunan lainnya menolong dan melarikannya ke rumah sakit terdekat.
Advertisement
“Syukur alhamdulillah Allah memberi jalan hidup, walau kenyataan pahit harus ia terima, yaitu tangan kirinya harus diamputasi,” Jelas Sigit, relawan ACT saat mengunjungi di rumahnya.
Tiga tahun sudah Lasiyo terbaring di tempat tidurnya, tubuhnya lumpuh total, ia hanya bisa bicara sekadarnya. Semenjak tersengat listrik itu kata dokter syaraf-syaraf otaknya mati. Ia serumah bersama istri dan ketiga anaknya, keluarganya tergolong keluarga kurang mampu, kini istrinya menjadi tulang punggung keluarga memenuhi kebutuhan hidup dari bertani sawah tegalan yang kadang ditanami kacang, jagung atau singkong.
“Anak yang pertama saya sudah lulus SMA dan menjadi buruh pabrik di Jogja untuk membantu ekonomi keluarga, sementara dua adiknya masih sekolah SD dan SMP,” ungkap Sukati, istri Lasiyo.
Sampai saat ini tubuh Lasiyo masih lumpuh total, bahkan untuk keperluan ke kamar mandi ia harus di bantu ‘bopong’ anak dan istrinya. “Selama ini tetangga dan komunitas masjid setempat juga sudah beberapa kali memberi bantuan kepada keluarga Lasiyo, walaupun tidak banyak berharap dapat membantu ekonomi keluarga PakLasiyo,” tambah Sigit.
Pekan lalu tim sukarelawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY sempat berkunjung di rumahnya di RT 14 RW 03 Dusun Dawung, Kelurahan Serut, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul sekaligus menyalurkan bantuan beras wakaf secara gratis untuk keluarga Lasiyo.
“Insyasallah kami akan upayakan bantuan lanjutan untuk pak Lasiyo, agar bisa meringankan beban hidup beliau,” tutup Sigit. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement