Gara-gara Corona, Penghasilan Tukang Becak Hanya Rp15.000 Sebulan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pandemi Covid-19 sejak empat bulan terakhir ini berpengaruh besar terhadap penghasilan para tukang becak di Kulonprogo. Pendapatan mereka yang sudah turun karena kalah saing dengan moda transportasi modern kini semakin anjlok gara-gara wabah tersebut.
Heru, 45, salah satu tukang becak yang biasa mangkal di kawasan Terminal Wates, menuturkan sudah hampir satu bulan terakhir ini becaknya sepi penumpang. Sebelum ada pandemi Heru bisa mengantar sedikitnya empat sampai lima penumpang per hari dengan penghasilan rata-rata Rp.50.000-80.000. Namun kini, nominal itu sulit dicapai. Becaknya sepi. Penumpang pergi.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA: Bernama Unik, Dita Leni Ravia Tak Pernah Menyesal dengan Nama Pemberian Orang Tuanya
"Biasanya bisa empat sampai lima penumpang per hari, tapi sejak ada pandemi, sebulan palingan cuma dua penumpang, hasilnya paling mentok Rp15.000," ungkapnya saat ditemui Harian Jogja, Rabu (8/7/2020).
Kondisi serupa juga dirasakan tukang becak lain, Pardi, 68. Dalam sepekan, Pardi belum tentu mendapat penumpang. Padahal, menarik becak merupakan pekerjaan satu-satunya. "Kalau sudah gini ya pasrah aja dengan keadaan," ujarnya.
BACA JUGA: Kabar Baik, Jaringan Bioskop Indonesia Siap Buka 29 Juli
Baik Heru, Pardi maupun tukang becak lain di kawasan Terminal Wates sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan. Ketika berkoperasi mereka senantiasa mengenakan masker, dan menjaga kebersihan.
Becak-becak itu juga rutin disemprot cairan disinfektan, per tiga hari sekali. Para tukang becak ini juga membekali diri dengan hand sanitazier untuk membersihkan tangan.
BACA JUGA: Penjelasan Wakil Wali Kota Jogja Terkait Perwal Sanksi Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan
Namun, upaya itu tampaknya belum cukup menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi tradisional tersebut. "Ada yang masih takut tertular, padahal protokol kesehatan sudah kami terapkan," kata Pardi.
Kini mereka hanya bisa berharap, pandemi ini bisa segera berakhir agar kondisi masyarakat dapat kembali normal sehingga bisa mendapat penumpang lagi.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Geser Rusia, Amerika Kini Jadi Pemasok Minyak Mentah Terbesar Eropa
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Kapolres Kulonprogo Dicopot dari Jabatannya, Buntut Penutupan Patung Maria
- Pemda DIY Siapkan 3 Langkah untuk Kawal Pembayaran THR Tepat Waktu
- Danramil Rongkop Terlibat Kecelakaan di Jalan Imogiri, 1 Meninggal Dunia
- Tok! Pilihan Lurah di Gunungkidul pada 2024 Dipastikan Ditunda
- Tagihan LPJU Gunungkidul Nyaris Rp1 Miliar Per Bulan
Advertisement