Advertisement
Karang Taruna di Kampung Ini Sulap Irigasi Jadi Tempat Wisata Asri

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Karang Taruna Kampung Mrican, Umbulharjo, Kota Jogja mengubah saluran irigasi yang bersumber dari Kali Gajahwong, menjadi lebih asri dengan menempatkan sejumlah ikan dan sekat untuk menghalau sampah.
Ketua Karang Taruna Kampung Mrican, Umbulharjo, Jogja Andy Wijanarko mengatakan jika awal pembentukan irigasi bersih nan asri berangkat dari kampung Mrican yang dulunya terkesan kumuh.
Advertisement
BACA JUGA : Jogja Butuh Banyak Ruang Hijau, Bukan Hotel
"Dari teman teman karang taruna Mrican berinisiatif bagaimana caranya kampung Mrican ini tidak kumuh. Kalau kumuh kan bisa berpotensi menimbulkan penyakit ke warga, bagaimana kita bebas dari itu," ujar Andy, Kamis (9/7/2020).
Lebih lanjut, tidak mudah membangun kesadaran warga untuk membenahi kampungnya sendiri agar lebih asri. Butuh upaya yang tidak mudah. Namun, Andy tidak putus asa. Satu per satu pemuda ia gandeng agar mau berkontribusi untuk memajukan kampung Mrican.
"Kami akhirnya membuat program pembersihan saluran irigasi yang bersumber dari Kali Gajahwong. Semua elemen masyarakat kami ajak. Khususnya pemuda," terang Andy.
Setelah program pembersihan saluran irigasi dilakukan. Andy kemudian dibantu dengan warga dan karang taruna mempunyai ide untuk menaruh ikan nila ke aliran irigasi. Hingga akhirnya, Andy dan warga kampung Mrican bisa memanen ikan nila sebanyak empat kali.
BACA JUGA : Pantas Jogja Panas, Kota Ini Kekurangan Ruang Terbuka Hijau
Dalam sekali panen, warga bisa meraup pundi-pundi rupiah sebanyak Rp20 sampai dengan Rp25 juta. Selain bermanfaat bagi ketahanan pangan warga setempat, budidaya ikan juga bisa meningkatkan minat wisata dan ruang hijau. Banyak warga yang memanfaatkan kawasan itu untuk berwisata.
"Tahun 2019 kami mulai lakukan pembersihan saluran irigasi. Kalau ikan selain nila tidak kami panen. Kami sudah empat kali panen," jelas Andy.
Tidak ada perawatan khusus kepada ikan yang dibudidayakan di aliran irigasi air. Kecuali, terhadap sekat sampah yang memang setiap enam bulan dilakukan perbaikan.
"Sekat tidak tahan lama, kalau ikan sudah bisa hidup sendiri, modal pelet untuk ikan itu dari karang taruna, kalau sekat itu dari warga," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

TNI Sterilkan Lokasi Ledakan Amunisi di Garut dari Masyarakat Sipil
Advertisement

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya
Advertisement
Berita Populer
- Cerita Guru Honorer di Sleman Korban Mafia Tanah, 12 Tahun Perjuangkan Sertifikat Tak Kunjung Dapat
- Kementerian Pekerjaan Umum Mengecek Persiapan Taman Siswa Jadi Sekolah Rakyat
- Belum Ada Sekolah Rakyat di Kulonprogo, Dinsos PPA Tetap Fasilitasi Masyarakat yang Ingin Daftar
- Beberapa Kerusakan Ditemukan di Stadion Maguwoharjo Seusai Event Komunitas Motor
- Lima Narapidana di DIY Dapat Remisi Khusus Waisak
Advertisement