Advertisement
Pemerintah Siapkan Skenario Swab Massal di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Melonjaknya jumlah kasus baru positif Covid-19 di DIY terus diantisipasi oleh Pemkab Sleman. Saat ini, Pemkab menyiapkan skenario uji swab secara massal.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan setelah sebelumnya di wilayah Sleman kasus baru positif Covid-19 nyaris tidak terjadi, saat ini mulai kembali meningkat. Pemkab, kata Sri, akan terus memonitor peningkatan kasus tersebut. "Seminggu lalu di Sleman sudah sedikit, yang diopname sekitar 11 orang. Lah, sekarang ini meningkat menjadi 26 orang yang dirawat," katanya, Rabu (22/7/2020).
Advertisement
Diakui Sri, Pemkab merencanakan swab massal sesuai saran dari ahli epidemiologi. Sebelumnya, Pemkab juga berkali-kali melakukan rapid test secara massif. Yang reaktif, langsung diswab. "Kalau memang harus swab massal, kami mengikuti saja. Ke depan, polanya akan difokuskan langsung ke swab. Kami akan mengikuti perkembangan," katanya.
Sri mengatkan, kasus-kasus baru positif Covid-19 di Sleman kebanyakan berasal dari luar. Misalnya orang datang atau melakukan perjalanan dari daerah pandemi. Pemkab juga tidak bisa membendung mobilisasi orang dari luar yang masuk ke Sleman.
Oleh karenanya, Sri meminta agar masyarakat tidak lengah dan tetap menerapkan PHBS (pola hidup bersih dan sehat). "Jangan lengah. Sleman itu daerah terbuka. Protokol kesehatan harus tetap dijaga. Untuk itu, destinasi wisata yang sudah dibuka kami dorong untuk tetap ketat menerapkan protokol kesehatan. Jangan lengah," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Sleman Shavitri Nurmala mengatakan sebanyak 50 ASN Pemkab Sleman mengikuti uji swab. Tes tersebut salah satunya dilakukan menindaklanjuti adanya salah satu ASN yang terjangkit Covid-19. "Untuk hasil swab masih menunggu, semoga negatif semua," harapnya.
Saat ini, Dinkes menyiapkan strategi untuk melakukan swab massal. Beberapa uji swab ini akan dilakukan di beberapa titik. Salah satunya di sejumlah pesantren di mana banyak santri dan ustad yang datang dari daerah pandemi. "(Uji swab dilakukan) tentu dengan kriteria tertentu," kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengamini rencana swab massal tersebut. Hanya saja, untuk waktu dan lokasinya masih terus dibahas. (Rencaba uji swab) Masih berproses, tanggal dan sasaran masih dimantapkan," ujarnya.
Dinkes Sleman, katanya, tak akan berhenti untuk berupaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Selain tak jenuh mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan, Dinkes juga menyiapkan tiga upaya.
"Kami akan terus memperkuat tracing kasus dengan memperluas cakupan (uji PCR). Tujuannya untuk memperpendek proses deteksi daripada harus melalui RDT terlebih dahulu," katanya.
Dinkes, kata Joko, juga menyiapkan tenaga medis yang memiliki kompetensi melakukan tes PCR agar mereka mampu mengambil spesimen dari tenggorokan-hidung. "Strategi kedua, kami akan meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM, khususnya untuk upaya memperbanyak cakupan uji PCR," kata Joko.
Terkahir, Dinkes akan terus melakukan promosi dan edukasi kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Cara ketiga ini akan dilakukan bersama seluruh Satgas Covid 19. "Kami akan terus menggencarkan upaya promosi dan edukasi tentang 'cita mas jajar' atau cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak," kata Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement