Advertisement

Kasus di DIY Kian Banyak, Tanda Gunung Es Covid-19 Mulai Terkikis

Lugas Subarkah
Jum'at, 24 Juli 2020 - 11:47 WIB
Budi Cahyana
Kasus di DIY Kian Banyak, Tanda Gunung Es Covid-19 Mulai Terkikis Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Meningkatnya jumlah pasien positif Corona di DIY akhir-akhir ini adalah tanda mulai terkikisnya gunung es penyebaran Covid-19.

Epidemolog UGM, Riris Andono Ahmad, mengatakan peningkatan penemuan kasus per hari dalam beberapa waktu terakhir kemungkinan besar adalah efek dari banyaknya pemeriksaan sehingga tidak bisa langsung disimpulkan sebagai munculnya gelombang kedua  penularan Covid.

Advertisement

“Belum tentu [gelombang Covid-19 kedua]. Bisa jadi peningkatan kasus karena semakin banyaknya jumlah sampel yang diperiksa setiap hari, sehingga penemuan semakin banyak juga,” ujar Doni, sapaan akrab Riris Andono Ahmad kepada Harian Jogja, Kamis (23/7/2020).

BACA JUGA: Kecewa PDIP Pilih Gibran, Ini Curhat Blak-blakan Hadi Rudyatmo

Pendapat senada disampaikan Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP), Irene. Dia memaklumi semakin banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan saat ini. Sebab, pemeriksaan semakin masif dan kasus-kasus yang tak kelihatan seperti gunung es mulai terkuak.

“Semisal dulu diperiksa 10 kasus positifnya satu, sekarang yang diperiksa 100 kasus positifnya 10. Wajar," ungkapnya.

“Ini artinya kita sedang mengikis fenomena gunung es, kita menemukan kasus secara dini.”.

BACA JUGA: Kecewa Hasil Rekomendasi Pilkada 2020, Pengurus PDIP Gunungkidul Mundur

Penemuan kasus lebih dini, kata Irene, justru merupakan perkembangan bagus karena bisa menghindarkan pasien dari gejala yang lebih berat bahkan kematian. Biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu banyak karena pasien lebih cepat sembuh.

BBTKL PP, kata dia, saat ini bisa menyelesaikan 8-10 bach per hari dengan jumlah pemeriksaan 900-1.000 sampel dari DIY dan Jawa Tengah. "Kapasitas tadinya cuma 300 sampel. Pemda Jateng dan DIY membantu kami menyediakan reagen dan BHP [bahan habis pakai]," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement