Advertisement

Jembatan Bedingin Sudah Dicorat-coret Padahal Belum Sebulan Dicat, Pelakunya Geng Sekolah?

Hery Setiawan (ST 18)
Selasa, 11 Agustus 2020 - 05:57 WIB
Nina Atmasari
Jembatan Bedingin Sudah Dicorat-coret Padahal Belum Sebulan Dicat, Pelakunya Geng Sekolah? Salah satu sudut Jembatan Bedingin yang jadi target vandalisme. - Harian Jogja/Hery Setiawan\\n\\n

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Aksi vandalisme terjadi di Sleman. Kali ini Jembatan Bedingin yang berlokasi di Kelurahan Sumberadi, Kecamatan Mlati, Sleman jadi targetnya. Padahal, jembatan tersebut belum lama dicat.

Saat ditinjau ke lokasi terdapat beberapa coretan cat semprot atau pilox pada jembatan berwarna hijau tersebut. Coretannya bertuliskan “Bosse 22” dan “Smick 22”.

Advertisement

Baca juga: Tes Corona Bikin Mahasiswa Dilema

Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman [DPUPKP] Sleman, Ahmad Subhan menyayangkan aksi vandalisme terhadap Jembatan Bedingin. Pasalnya, jembatan tersebut baru saja selesai dicat sekitar dua pekan yang lalu.

Pembangunan serta perbaikan fasilitas umum, katanya berasal dari pajak yang dibayar oleh warga Sleman. Tentu saja keberadaanya mesti dijaga dengan baik. Tindakan vandalisme seperti itu ia minta jangan kembali terulang. Tak cuma pada jembatan, tapi berlaku juga untuk infrastruktur lainnya.

Butuh peran serta warga sekitar dalam upaya melindungi infrastruktur publik agar terhindar dari target vandalisme. Sebab, kata Subhan, pembangunan yang bersumber dari uang warga akan kembali menjadi milik warga. Menjadi cukup sulit bila hanya mengandalkan pengawasan dari petugas

“Itu [Jembatan Bedingin] bukan punya PU, tapi punya warga. Jadi mesti dijaga dengan baik. Kalau ada yang melakukan seperti itu ditegur saja,” kata Subhan, Senin, (10/8/2020).

Baca juga: Duit BLT Rp600.000 untuk Buruh di DIY Cair September

Agar tidak terkesan kumuh, rencananya DPUPKP Sleman akan mengecat ulang Jembatan Bedingin.

Senada dengan Subhan, Poyik, 25, warga Bedingin, Kelurahan Sumberadi, Sleman turut menyayangkan aksi vandalisme terhadap jembatan yang menghubungkan wilayah Mlati dan Seyegan tersebut.

Kepada Harianjogja.com, Poyik mengatakan bahwa coretan yang bertuliskan “Bosse 22” dan “Smick 22” tersebut mengacu pada nama geng sekolah. Besar kemungkinan mereka pelaku aksi vandalisme itu. “Kalau dilihat dari tulisannya pelakunya geng sekolah atau enggak alumninya,” kata laki-laki yang berprofesi sebagai guru tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 10 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam

News
| Sabtu, 27 April 2024, 04:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement