Advertisement
72% Pasien Corona DIY OTG, Daerah Diminta Segera Siapkan Shelter

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Keberadaan shelter untuk tempat isolasi OTG Corona di DIY diperlukan mendesak.
Pemda DIY mendesak bupati/wali kota untuk segera menambah shelter di masing-masing kabupaten/kota. Sebab, saat ini jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) di provinsi ini makin banyak.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, jumlah OTG hingga Kamis (17/9/2020) mencapai lebih dari 72 persen dari total 1.943 kasus positif di DIY. Tren ini makin meningkat dari beberapa pekan lalu, yang belum mencapai 70 persen dari total kasus di DIY.
"Kita minta teman-teman di kabupaten karena sekarang ini kecenderungannya banyak kasus OTG, maka yang harus dipersiapkan adalah shelter untuk isolasi mandiri bagi yang tidak punya tempat di rumah," ungkap Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis siang.
Menurut Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY tersebut, Kota Jogja, yang sebelumnya belum memiliki shelter bagi OTG, akhirnya memilh rusunawa untuk menampung pasien OTG. Hal ini menyusul makin tingginya kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta sejak beberapa pekan terakhir hingga lebih dari 260 kasus.
Apalagi, anggaran penanganan COVID-19 di kabupaten/kota saat ini juga masih cukup. Kalau di provinsi juga dibutuhkan, maka Pemda DIY pun akan menyiapkan shelter.
BACA JUGA: Awas! Di Bantul Pasien Covid-19 Meninggal tanpa Penyakit Penyerta
"Toh kita juga punya beberapa tempat untuk penginapan. Misal di badan diklat, sempu, atau badan diklat lain seperti sosial," ungkapnya.
Sementara, terkait rapid test massal yang dilakukan Pemda di lingkungan ASN, Aji menyebutkan ada beberapa ASN yang reakitf, tetapi setelah dilakukan tes swab hasilnya negatif.
Pemda akan terus melakukan rapid test massal untuk melakukan tracing atau penelusuran. Jika reaktif ,maka mereka langsung akan menjalani tes swab.
"Yang reaktif langsung swab, tapi sampai hari ini dari yang reaktif setelah swab, tidak ada yang positif [Covid-19]. Jumlahnya tidak sampai ratusan," ungkapnya.
Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsub membenarkan peningkatan jumlah OTG di DIY. Sebanyak 72% kasus di DIY adalah kasus konfirmasi asimptomatik atau OTG.
"Kalau dari kasus aktif yang ada per 16 September 2020 kemarin ada 470 kasus," ujarnya.
Karena OTG, mereka tidak dirawat di rumah sakit rujukan, tetapi dirawat di rumah sakit lapangan, rumah sakit bukan rujukan COVID-19 lainnya yang ditunjuk oleh kabupaten/kota, serta di shelter.
"Ada juga beberapa yang isolasi mandiri dalam pengawasan puskesmas," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Advertisement
Berita Lainnya
- Siap-Siap, Klaten Segera Punya Perda tentang Pesantren dan Pendidikan Pancasila
- Akhir Polemik Tunggakan Sewa Lahan Aset KAI di Wonogiri, Begini Perjalanannya
- 122 Akademisi se-Indonesia Dukung Richard Eliezer Dihukum Ringan
- Prakiraan Cuaca Karanganyar Hari Ini 7 Februari 2023, Bawa Payung Meski Berawan
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kunjungan Malioboro Meningkat, Oleh-oleh Bakpia Kukus Kebanjiran Pembeli
Advertisement
Berita Populer
- 75 Panwaslu Kalurahan di Bantul Resmi Telah Ditetapkan
- Pengurus Paguyuban Bregada Rakyat Sembada Dikukuhkan
- Sukses Garap Tol Jogja Solo Senilai Rp7,8 Triliun, Adhi Karya Bidik Potensi Tol Demak-Tuban
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: DIY Berawan di Siang Hari
- Sultan HB X: ATF 2023 Jadi Babak Baru Kerja Sama Pariwisata Lebih Bermartabat
Advertisement
Advertisement