Awas! Di Bantul Pasien Covid-19 Meninggal tanpa Penyakit Penyerta
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan Bantul meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit Covid-19. Sebab, ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia tanpa komorbid atau penyakit penyerta.
"Faktanya di Bantul ada pasien yang terkena virus Corona, kemudian meninggal dunia tanpa komorbid," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo, Kamis (17/9/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Bawa Lari Ponsel, Tersangka Tewasnya Pekerja Seks di Sleman Dijerat Dua Pasal
Agus mengatakan satu pasien meninggal tanpa penyakit penyerta itu merupakan bagin dari 13 pasien meninggal karena virus SARS CoV-2 penyebab penyakit Covid-19. Data tersebut tercatat sampai Rabu (16/9/2020). Sementara total yang positif terinfeksi Corona sampai Rabu lalu ada 596 orang yang tersebar di hampir semua kecamatan di Bantul.
Dari jumlah tersebut sebanyak 488 orang sembuh dan 95 orang masih dalam proses isolasi di rumah sakit rujukan khusus Covid-19. Agus mengatakan adanya pasien Covid-19 yang meninggal tanpa komorbid menjadi peringatan keras terhadap orang yang masih meragukan bawa Covid-19 tidak menyebabkan orang meninggal dunia kecuali memiliki penyakit penyerta.
BACA JUGA: 6.000 Tenaga Kesehatan Daftar Jadi Relawan Covid-19, Harus Siap Tidak Bertemu Keluarga 30+7 Hari
Dinkes tidak menampik memang sebagian besar yang terpapar Covid-19 adalah orang tanpa gejala (OTG) dan bisa sembuh dalam hitungan hari. "Tapi Covid-19 ini tetap berbahaya. Jadi masyarakat jangan menyepelekannya dan tetap menaati protokol kesehatan," ujar Agus.
Sekretris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis menyatakan masyarakat harus menyadari Covid-19 ada dan menyerang kepada siapa pun tanpa memandang usia, termasuk mereja yang tidak memiliki penyakit bawaan seperti jantung, hipertensi, dan penyakit gula, juga bisa meninggal dunia. Kunci pencegahannya, kata dia, adalah dengan memperketat protokol kesehatan.
BACA JUGA: Mabes Polri Duga Gedung Kejagung Sengaja Dibakar
Sekretariat Daerah Bantul juga tengah memperketat internal ASN dan TNI-Polri agar tidak muncul kluster di perkantoran. ASN di Bantul saat ini tengah melakukan swab massal di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), terutama OPD yang bersinggungan langsung dengan pelayanan publik. "Hasil rapat koordinasi dengan Gugus Tugas DIY yang dipimpin KGPAA Paku Alam X sudah ditegaskan bahwa sekarang harus sama-sama menerapkan protokol kesehatan baik internal pemerintah maupun eksternal masyarakat," kata dia.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul ini juga telah memerintahkan kepada tim gabungan penegakan hukum protokol kesehatan untuk memperketat protokol kesehatan dan selalu mengingatkan masyarakat yang lengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
Advertisement
Advertisement