Kereta Listrik Jogja-Solo Segera Beroperasi, Ini Aturan untuk Penumpang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- PT Kereta Api Indonesia (persero) menugaskan anak usahanya, PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) untuk mengoperasikan kereta api lokal di Daerah Operasi (Daop) 6 Jogja dan Daop 1 Jakarta untuk semakin meningkatkan layanan kepada pelanggan.
Selama ini KAI Commuter telah mengelola layanan KRL Commuter Line di Jabodetabek dengan melayani hingga 1 juta pelanggan per hari sebelum pandemi Covid-19.
Advertisement
Baca juga: Dilanda Resesi Masa Pandemi, Singapura Berpaling ke Indonesia
“Kami mengharapkan KAI Commuter mampu menerapkan standar layanan yang tinggi sebagaimana selama ini sudah berhasil diterapkan pada layanan KRL Commuterline,” ungkap Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Didiek menjelaskan, standar layanan dari KAI Commuter terbukti dapat meningkatkan jumlah pelanggan dari waktu ke waktu, serta indeks kepuasan pelanggan yang trennya semakin membaik. Pada masa pandemi ini, KAI Commuter juga masih melayani ratusan ribu pengguna per hari namun dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.
“Pengelolaan KA Lokal Oleh KAI Commuter ini juga bentuk dorongan KAI kepada KCI untuk melakukan ekspansi ke luar wilayah Jabodetabek sesuai dengan perubahan nama menjadi Kereta Commuter Indonesia pada 2017 dari sebelumnya KAI Commuter Jabodetabek,” lanjut Didiek.
Baca juga: Akhir Oktober Ini Kemungkinan Jogja-Solo Sudah Terhubung Kereta Listrik
Adapun, pada tahap awal penugasan pengelolaan KA Lokal oleh KAI Commuter di wilayah Daop 6 Jogja ini adalah Kereta Prambanan Ekspres yang melayani Kutoarjo-Jogja-Solo Balapan PP. Sementara di wilayah Daop 1 Jakarta, KA Lokal yang ditugaskan adalah KA Lokal Merak Jaya relasi Rangkasbitung-Merak PP.
Pada masa normal, pelanggan kereta KA Prambanan Ekspres mencapai 10.000 pelanggan per hari dan KA Lokal Merak Jaya mencapai tujuh ribu pelanggan per hari. Di masa pandemi ini rata-rata pelanggan per hari adalah tiga ribu pelanggan.
“Semoga dengan adanya pengelolaan KA lokal Prambanan Ekspres dan KA Lokal Merak Jaya oleh KCI, pelayanan kepada pelanggan semakin meningkat, memberikan kontribusi yang positif bagi mobilisasi masyarakat sehingga menunjang peningkatan ekonomi di wilayah tersebut. Kami berkomitmen untuk tetap konsisten mengoperasikan kereta api dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat,” tutup Didiek.
Selanjutnya, di wilayah Daop 6 Jogja, KAI juga mendukung program elektrifikasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan. Dalam waktu dekat, dengan selesainya elektrifikasi, KRL akan melayani Jogja hingga Klaten dan selanjutnya Solo.
“Kami siap menerima penugasan dari KAI. Selama masa awal pengelolaan kereta lokal oleh KAI Commuter, petugas di stasiun maupun di dalam kereta senantiasa melakukan sosialisasi tata tertib serta aturan yang berlaku,” jelas Direktur Utama KAI Commuter Wiwik Widayanti.
Aturan ini antara lain barang bawaan yang diperbolehkan yaitu dengan dimensi ukuran 100 cm x 40 cm x 30 cm, serta tidak diperkenankan makan dan minum di dalam kereta. Berbagai protokol kesehatan yaitu wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah naik kereta, serta menjaga jarak juga selalu diingatkan kepada pengguna.
Pada tahap awal, pelanggan KA Lokal akan dilayani oleh petugas yang lebih lengkap dengan kehadiran petugas pengawalan kereta (Walka) dan Passenger Service. Walka bertugas menjaga ketertiban dan keamanan di dalam kereta selama perjalanan. Sedangkan, passenger service akan memberi layanan informasi dan kebutuhan-kebutuhan lainnya dari pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kena OTT KPK, Gubernur Bengkulu Dibawa ke Jakarta untuk Pemeriksaan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
- 3 Alasan Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini - Sukamto di Pilkada Sleman
- KPU Bantul Petakan TPS Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Lokasinya
- Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Kementerian Kebudayaan Gelar Indonesia ICH Festival di Jogja
Advertisement
Advertisement