Advertisement
Kabar Baik, Tren Kasus DBD di Bantul Turun

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Kesehatan Bantul menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bantul menunjukkan angka penurunan sejak tiga bulan terakhir. Penurunan kasus penyakit yang diakibatkan nyamuk aedes aegypti ini diduga karena masyarakat semakin sadar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Secara umum tren perkembangan kasus DBD menurun sejak bulan Juni,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, melalui pesan singkat aplikasi Whatsapp, Selasa (13/10/2020).
Advertisement
Pria yang akrab disapa Oki ini mencatat total kasus DBD di Bantul sampai akhir September lalu sebanyak 1.085 kasus. Kasus di Bulan Juni ada 123 kasus, kemudian Juni 85 kasus, dan September terlaporkan kasus DBD sebanyak 17 kasus.
Sementara kasus terbanyak ada di Kecamatan Bantul 131 kasus dan terenda di Kecamatan Dlingo 14 kasus. Ia memastikan penurunan kasus DBD ini tidak ada kaitannya dengan peningkatan kasus Coronavirus Disease atau Covid-19.
Menurut dia, penularan penyakit DBD sangat dipengaruhi dengan perubahan cuaca. Meski kasus menurun, jelang musim penghujan ini Oki meminta masyarakat tidak lengah.
Ia mengimbau masyarakat tetap melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungannya masing-masing dan melakukan 3M, yakni menguras tempat penampungan air yang disinyalir menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk, menutup penampungan air, dan mengubur atau memanfaatkan kembali barang bekas.
“Tapi tetap dengan prosedur protokol kesehatan [Covid-19],” ucap Oki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Honorer Kulonprogo Jadi PPPK Paruh Waktu, Polres Dipenuhi Pemohon SKCK
- Pembiayaan Sertifikasi Halal di Bantul Dipangkas, UMKM Terdampak
- Transmigran Bantul Akhirnya Dialihkan ke Sulawesi Tengah
- Ada Pemeliharaan Jaringan, Lampu di Jogja Selatan Padam Hari Ini
- Program Waste to Energy di DIY Butuh Lahan di Atas 5 Hektare
Advertisement
Advertisement