Advertisement
Ini Sejumlah Hotel yang Dibangun di Sekitar YIA

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-- Fasilitas penunjang di kawasan Yogyakarta International Airport (YIA), Kapanewon Temon, Kulonprogo, sudah memasuki tahap konstruksi. Beberapa di antaranya adalah hotel dan jalur kereta api sebagai akses dari dan menuju YIA.
Bupati Kulonprogo, Sutedjo mengatakan hotel yang dipastikan beroperasi di kawasan YIA di antaranya Swiss Bell, Grand Dafam, Novotel dan Ibis. Untuk Novotel, Ibis dan Swiss Bell berlokasi di timur YIA. Letaknya tepat di selatan jalan nasional. Khusus untuk lahan yang didiami Swiss Bell hotel, dibangun bersamaan SPBU dan rumah makan. Sementara, untuk Hotel Grand Dafam terletak di sisi utara jalan nasional, atau tepat di depan gerbang masuk YIA.
Advertisement
Baca juga: Drainase di Bawah Selokan Matram Amblas
Ia menjelaskan empat hotel itu kekinian masuk tahap pembangunan konstruksi dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2021 mendatang.
"Di samping itu juga ada hotel Cordia milik AP 1 yang ada di aerocity bandara. Untuk hotel itu [Cordia] sudah beroperasi, tapi jumlah kamarnya terbatas. Sementara untuk hotel di luar itu merupakan hotel berbintang yang mampu menampung lebih banyak orang," kata Sutedjo, kepada Harian Jogja, Kamis (15/10/2020).
Sutedjo mengatakan tempat di mana empat hotel itu berdiri terletak di kawasan aeorotropolis. Selain hotel, di kawasan itu juga akan dibangun berbagai fasilitas lain salah satunya rest area. Fasilitas ini terletak di barat bandara.
Baca juga: Bantul Dapat Bantuan Enam CCTV
Rest area itu kata Sutedjo dibangun oleh Perusahaan Milik Daerah (Perumda) Aneka Usaha Kulonprogo, yang melibatkan pihak swasta. Di sana akan dibangun gedung bioskop, pujasera dan sebagainya. "Untuk rest area, saat ini masih dalam proses pembangunan," ucap Sutedjo.
Kehadiran kawasan aerotropolis yang nantinya bakal mencakup tiga kapanewon yakni Temon, Pengasih dan Wates itu diharapkan Sutedjo bisa memberikan daya pengungkit perekenomian masyarakat Kulonprogo. Kendati begitu, ia memahami bahwa tidak mungkin kawasan tersebut hanya dikuasai oleh orang lokal Kulonprogo, sehingga tetap perlu ada keterlibatan pihak luar.
"Tapi kami tetap berharap masyarakat Kulonprogo bisa ikut serta dalam pengembangan aerotropolis ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ingin Bekerja ke Luar Negeri, Pemkab Imbau Warga Gunungkidul Gunakan Jalur Resmi
- Disdikpora Kota Jogja Perpanjangan Pengajuan Akun SPMB SMP Sampai 2 Juli 2025
- Volume Sampah Plastik di Sleman Capai 222 Ton Per Hari
- Teringat Dendam Saat Pesta Miras, Pria di Kulonprogo Menombak Temannya Sendiri
- Kisah Panti Wreda Bagian 1: Lansia yang Pilih Tak Menikah Seumur Hidup
Advertisement
Advertisement