Advertisement
Lumbung Pangan Mataram Disuntik Danais
Ilustrasi sayuran. - Ruters/Rupak De Chowdhuri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja terus perbanyak Lumbung Pangan Mataram. Kali ini program tersebut mendapat sokongan anggaran dari Dana Istimewa (Danais).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Suyana menyebutkan bahwa pada tahun ini Lumbung Pangan Mataram akan bertambah tiga titik lagi. Sebelumnya Kota telah memiliki empat Lumbung Pangan Mataram. "Lumbung Pangan Mataram itu adalah kegiatan di masyarakat untuk bisa secara mandiri menyediakan bahan pangan mereka sendiri meliputi tiga hal yang harus [dicukupi], ada pertama karbohidrat, protein dan sayur, itu kan kebutuhan dasar," jelasnya pada Senin (19/10/2020).
Advertisement
Adapun tiga lokasi lumbung pangan tambahan terletak di Kelurahan Purbayan, Kampung Pugeran, dan Kampung Markisa, Blunyahrejo. Suyana mencontohkan di Kampung Markisa sebelumnya dikembangkan dengan swadaya masayrakat sendiri kedepannya bisa ditopang dengan program Lumbung Pangan Mataram agar lebih bisa mandiri. Ketiga lokasi tersebut akan mendapatkan kucuran Danais perubahan senilai Rp600 juta.
Selama mengikuti program Lumbung Pangan Mataram warga yang terlibat di masing-masing lokasi akan memperoleh pendampingan dari Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM dan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) UGM. "Dari UGM memberi saran seperti model penanaman sistem potensi harus seperti apa atau langsung ditambah," ujar Suyana.
Pendampingan menurut Suyana perlu dilakukan. Pasalnya di Kampung Pugeran misalnya, Suyana menceritakan budidaya pepaya yang dilakukan terkendala oleh organisme pengganggu tanaman. "Ternyata perlu bimbingan teknis, banyak pepaya tetapi setelah besar daunnya kuning, setelah dicabut, akarnya malah nggruntel di bawah, disitulah PIAT yang mendampingi," terangnya.
Sebelumnya Ketua kelompok Pertanian Kampung Markisa, Totok Purnomo menyebutkan jika berbagai komoditas ditanam di Kampung Markisa, mulai dari bayam cabut merah, bayam cabut hijau, caisin, kangkung, sawi dakota, pakcoi, tomat, terong, markisa, singkong, jagung, kecipir, mentimun, kacang panjang, dan kacang tanah.
Diceritakan Totok, hasil panen dijual segar dan maupun berbentuk olahan. Hasil panen segar banyak dibeli warga sekitar, meski tidak banyak jumlahnya panen dapat membantu memenuhi kebutuhan warga. Sementara itu untuk panganan olahannya ada peyek sawi dakota yang jual langsung di kantin Kampung Markisa dan dipasarkan online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- SNTT 2025 Jadi Ruang Kolaborasi Riset Terapan Berdampak Nyata
- Tebing 100 Meter Longsor, Akses di Girimulyo Kulonprogo Lumpuh
- Rumah Zakat Jogja Salurkan Bantuan Pangan lewat Foodbank
- Jadwal DAMRI di Jogja ke Bandara YIA Hari Ini, Minggu 26 Oktober
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini dari Stasiun Tugu Jogja ke YIA
Advertisement
Advertisement




