Advertisement

100 Wisatawan di Tebing Breksi Ikut Rapid Test, 3 Orang Reaktif

Abdul Hamied Razak
Kamis, 29 Oktober 2020 - 22:37 WIB
Nina Atmasari
100 Wisatawan di Tebing Breksi Ikut Rapid Test, 3 Orang Reaktif Pelaksanaan RDT bagi pengunjung dan pengelola di Tebing Breksi, Kamis (29/10/2020). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Satgas Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 melakukan pengujian untuk pemetaan Covid-19 pada destinasi di wilayah Sleman. Pemetaan dilakukan untuk mengetahui penerapan protokol kesehatan (prokes) dan potensi penyebarannya di lokasi wisata.

Untuk mengetahui hal itu, Satgas Covid-19 pun melakukan kegiatan rapid diagnostic test (RDT) di lokasi wisata. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman menjadi leading dalam kegiatan ini. Lokasi pertama Satgas Covid-19 untuk pelaksanaan RDT baik bagi pengunjung maupun pengelola wisata adalah Taman Wisata Tebing Breksi, Prambanan.

Advertisement

"Tadi (kemarin) kami sampling rapid test di obwis Tebing Breksi, sekaligus sosialisasi cita mas jajar dan penegakan disiplin protkes sesuai perbup 37.1," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo kepada Harian Jogja usai menggelar kegiatan, Kamis (29/10/2020).

Baca juga: Update Corona 29 Oktober: Kasus Jadi Positif 404.048, Sembuh 329.778

Tebing Breksi menjadi lokasi pertama untuk kegiatan ini, kata Joko, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, diketahui angka kunjungan wisatawan di destinasi ini tergolong tinggi. Pemetaan Covid 19 di destinasi wisata ini dilakukan dengan mengambil 100 sampling dari pengunjung dan juga karyawan untuk dilakukan RDT tanpa dipungut biaya.

"Dari 101 pengunjung dan pengelola wisata yang dirapid hanya tiga wisatawan yang menunjukkan gejala reaktif. Ketiganya kemudian diminta istirahat di ruang isolasi di Breksi dan tidak diizinkan masuk ke lokasi wisata. Untuk selanjutnya, mereka kami minta melakukan uji swab," katanya.

Tujuan dari pemetaan ini, lanjut Joko, untuk memperoleh data sebagai pengambilan kebijakan lebih lanjut terkait upaya pencegahan Covid 19 dari pergerakan sektor pariwisata. Dengan libur panjang ini, kata Joko, banyak wisatawan luar daerah yang berkunjung di destinasi-destinasi Sleman. "Kami ingin mengetahui dan memastikan apakah pengunjung destinasi pariwisata juga berpengaruh dalam penyebaran Covid 19," katanya.

Baca juga: Kembali Pecah Rekor, DIY Tambah 82 Kasus Covid-19

Untuk pengambilan sampling berikutnya Dinkes akan berkoordinasi lagi dengan Dinas Pariwisata Sleman untuk menentukan lokasi pengambilan sampling. "Rencananya di wilayah Kaliurang tetapi untuk tanggalnya masih kami koordinasikan dengan Dispar. Pantauan kami di lapangan, secara umum sudah menerapkan protkes terutama cuci tangan dan pakai masker. Yang tetap sulit adalah jaga jarak karena masih banyak kerumunan di obwis seperti itu," ungkat Joko.

Kepala Dinas Pariwisata Sudarningsih menjelaskan kegiatan Satgas tersebut penting dilakukan. Bukan untuk membuat khawatir pengunjung ataupun pengelola destinasi, tetapi untuk memberi kepastian keamanan kesehatan semua pihak. "Mereka yang berada di destinasi wisata baik bagi pengunjung, pengelola, dan lingkungan destinasi pariwisata harus dijamin kesehatannya. Ini untuk memastikan destinasi Sleman aman untuk dikunjungi," katanya.

Terpisah, pengelola obyek wisata Tebing Breksi, Kholiq Widianto mengatakan dari puluhan pengunjung yang dirapid test secara acak terdapat 10 pengelola yang juga dirapid test secara acak. Hasilnya, dari 10 petugas yang dirapid test seluruhnya non reaktif. "Tadi (kemarin) ada dua yang wisatawan dari Palembang yang reaktif. Karena reaktif, kami sarankan untuk istirahat di ruang karantina sementara," kata Khaliq.

Pihaknya menegaskan tetap menerapkan prokes untuk pencegahan penularan Covid-19. Setiap wisatawan yang datang wajib dicek suhunya, wajib bermasker dan menjaga jarak. Petugas juga akan mendata wisatawan dengan aplikasi Visiting Jogja untuk tracking dan tracingnya. "Kalau ada suhunya melebihi 37 derajat celcius, maka kami arahkan untuk beristirahat di tempat transit selama kurang lebih 30 menit," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Gedung DPR di IKN Dimulai Tahun Depan

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement