Advertisement
Musim Hujan, Sebagian Wilayah Gunungkidul Masih Butuh Air Bersih
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul memastikan tetap melakukan kegiatan droping air bersih meski sebagian wilayah di kabupaten ini sudah diguyur hujan. Droping tetap dilakukan karena beberapa wilayah terpantau masih kekurangan air bersih.
"Hujan memang sudah merata di Gunungkidul, hanya saja sebagian wilayah berdasarkan pemantauan kami itu masih mengalami krisis air, sehingga kegiatan droping tetap dilakukan," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).
Advertisement
Edy menjelaskan hujan yang mengguyur wilayah Gunungkidul sejak beberapa pekan terakhir belum bisa memenuhi tampungan air bersih milik warga yang tinggal di wilayah kekeringan. Di samping itu, air yang bersumber dari hujan biasanya tidak digunakan untuk keperluan konsumsi, sehingga suplai air bersih lewat program pemerintah tetap dibutuhkan.
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Jogja yang Meninggal Dunia Tembus 90 Orang
Namun demikian, pihaknya akan kembali melakukan evaluasi terhadap kegiatan droping ini. Jika dalam beberapa pekan ke depan hujan menunjukkan intensitas yang cukup tinggi, sehingga sumber air di wilayah kekeringan terpenuhi maka bukan tidak mungkin droping bakal dihentikan.
"Mulai minggu depan kita lihat situasi dan kondisinya dulu bagaimana, memungkinkan untuk penghentian atau tidak," ujarnya.
Pemkab Gunungkidul sendiri sudah menyiapkan anggaran khusus droping air bersih sebesar Rp700 juta. Dari dana itu, jumlah tangki yang mampu didistribusikan mencapai kurang lebih 1.800 an. Adapun hingga saat ini BPBD sudah mendroping 1.600 an tangki air bersih ke sejumlah kapanewon yang rawan kekeringan seperti Tepus, Rongkop dan Girisubo.
Terpisah, Panewu Rongkop, Agung Danarto, mengatakan dua minggu lalu pihaknya telah mengajukan droping air ke pemerintah karena masih membutuhkan pasokan air bersih untuk keperluan warga. Menurutnya air dari hujan yang turun belum lama ini belum bisa dimanfaatkan untuk konsumsi warga sehingga droping masih diperlukan.
Baca juga: Ini Alasan Putra Bungsu Jenderal Soedirman Bergabung di Pemuda Pancasila
"Untuk sekarang air dari hujan belum dimanfaatkan masyarakat, paling ya cuma buat mandi sama keperluan merawat ternak, selebihnya untuk masak dan kebutuhan dasar lain masih butuh air bersih dari droping," ujarnya.
Hal senada disampaikan Panewu Tepus, Alsito. Menurutnya hujan yang mengguyur di wilayahnya sudah merata, tetapi masyarakat masih membutuhkan bantuan air dari pemerintah. "Tapi kalau sudah agak cukup lama, air hujan baru bisa digunakan untuk konsumsi, nah kalau sekarang ini ya belum, jadinya masih butuh bantuan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Pengemudi Arogan Mengaku Adik Jenderal Kini Diusut Bareskrim
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Makna Tradisi Syawalan, Ini Penjelasan Para Tokoh Lintas Agama
- Volume Sampah Lebaran Naik, TPA Piyungan Tidak Tambah Kuota Pembuangan
- 2 Pelaku Biang Onar Takbiran di Mergangsan Ditangkap
- Nilai Tukar Rupiah Melemah, Disperindag DIY Mewaspadai Kenaikan Harga Pangan
- Seusai Lebaran, Harga Cabai di Kota Jogja Anjlok Jadi Rp35.000 per Kilogram
Advertisement
Advertisement