Sukarelawan di Lereng Merapi Siaga, Siapkan Barak hingga Skenario Evakuasi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Ketua Komunitas Siaga Merapi di Balai Kalurahan Glagaharjo, Rambat Wahyudi mengatakan skenario evakuasi warga jika status Merapi meningkat sudah disiapkan.
Bahkan jika evakuasi dilakukan dengan prokes juga siap dilaksanakan baik oleh warga maupun relawan. "Kami sudah siapkan barak dan lainnya termasuk kesiapsiagaan relawan. Masyarakat juga dihimbau untuk mempersiapkan diri terutama surat-surat berharga," ujar Rambat, Minggu (2/11/20200.
Advertisement
Dia menjelaskan untuk warga wilayah Glagaharjo terdapat beberapa titik barak yang disiapkan. Selain Balai Kalurahan, barak pengungsian yang disiapkan berada di SD Muhammadiyah Cepit, Barak Gayam dan Barak Sindumartani. "Barak juga kami upayakan dengan prokes. Cuma yang disiapkan saat ini baru fasilitas cuci tangan saja dan pengecekan kapasitas barak," kata Rambat.
Baca juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Kegiatan Pariwisata Hingga Penambangan Berjalan Normal
Dia juga meminta perhatian khusus terkait jalur evakuasi di perbatasan antara Sleman dan Klaten. Menurutnya, jalur tersebut menjadi satu-satunya jalud evakuasi di perbatasan. Hanya saja, lebar jalan yang dimiliki tidak memadai jika digunakan baik oleh warga Sleman maupun Klaten.
"Kalau semuanya dievakuasi, jelas kondisi jalan tidak mamadai. Sebab jalan ini akan digunakan evakuasi warga di wilayah Balerante, Panggang dan Glagaharjo. Kalau semua mengungsi ke bawah jalan terlalu sempit karena semua warga turun akses evakuasi satu," ujarnya.
Carik Kalurahan Kepuharjo, Cangkringan, Tulus Budiwinarno mengatakan aktivitas masyarakat berjalan normal. Tidak ada perasaan panik yang muncul meskipun BPPTKG menjelaskan adanya peningkatan aktivitas di Merapi.
Baca juga: Penampilan Pamungkas di Prambanan Jazz Festival 2020 Dihentikan Gara-gara Hujan Lebat
"Tidak ada kepanikan di masyarakat. Biasa saja, semua berjalan normal. Masyarakat akan tetap mematuhi apa yang direkomendasikan oleh pemerintah," katanya.
Apalagi, katanya, review rencana kontijensi (Renckon) menghadapi bencana Merapi agar sesuai protokol kesehatan (prokes) sudah dilakukan. Hanya saja sampai saat ini masih belum dilakukan simulasi. Menurutnya, simulasi penanganan bencana sesuai protokol kesehatan perlu dilakukan agar masyarakat memahami dan tidak kebingungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Difabel Merdeka Dukung Hasto-Wawan di Pilkada Kota Yogyakarta
- KPU Larang Pemanfaatan Lapangan Denggung, 2 Paslon Pilkada Sleman Urung Gelar Kampanye Akbar
- Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
Advertisement
Advertisement