Advertisement
LP3M UMY Gelar Seminar Inovasi Teknologi Secara Virtual

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Di masa pandemi Covid-19, produktivitas Lembaga Penelitian Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tidak menurun. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (Abdimas) dengan tema Inovasi Teknologi dan Pengembangan Teknologi Informasi dalam Pemberdayaan Masyarakat Pasca Covid-19 yang digelar secara virtual, Rabu (11/11).
Webinar menghadirkan beberapa pembicara di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim; Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal (Purn) Doni Monardo; Direktur Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), Agus Samsudin; dan Rektor UMY, Gunawan Budiyanto.
Advertisement
Dalam sambutannya Rektor UMY Gunawan Budiyanto menilai sejak pandemi Covid-19, ruang diskusi menjadi terbatas. Hal ini dikarenakan banyak warga yang melakukan pembatasan kegiatan.
“Inilah yang menjadi tantangan yang harus dijawab oleh perguruan tinggi,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Sukamta, mengungkapkan UMY telah menggelar tiga kali seminar pada tahun ini, dimulai dari seminar internasional untuk mengakomodasi hasil penelitian dalam acara ICOSI, disusul seminar hasil penelitian skripsi mahasiswa dalam acara UMY Grace, dan konferensi seminar nasional pengabdian masyarakat. “Untuk tema di seminar nasional pengabdian masyarakat ini selalu berbeda setiap tahun disesuaikan dengan tema yang sedang dibicarakan,” katanya.
Sukamta menyampaikan acara seminar nasional pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk dukungan, apresiasi, dan dorongan kepada seluruh pengabdi untuk dapat menghasilkan hasil pengabdian masyarakat, di mana hasilnya bisa didiskusikan dalam seminar nasional pengabdian masyarakat dan dalam bentuk publikasi ilmiah. “Acara berlangsung secara online dan disiarkan live streaming di Youtube dan Instagram UMY," kata Sukamta.
Ketua Pelaksana Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Abdimas 3, Adhianty Nurjanah, mengungkapkan pemberdayaan masyarakat denan berbasis pada inovasi teknologi dan pengembangan teknologi informasi menjadi prioritas. Utamanya, di era disrupsi teknologi dan di pandemi Covid-19.
Selain itu, pemberdayaan juga harus berdasarkan pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan isu riset strategis nasional. Kegiatan pengabdian masyarakat sudah semestinya dapat dielaborasi secara kolaboratif oleh Perguruan Tinggi. “Harapannya, bisa memberikan jawaban yang solutif, informatif-teknologis, dan menghasilkan kebijakan alternatif dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” katanya.
Adapun tujuan dari webinar kali ini, dia menambahkan adalah untuk menyajikan beragam capaian model pemberdayaan masyarakat, dan memetakan keberhasilan kreatif penyelesaian masalah berbasis inovasi teknologi, terutama di masa pandemi Covid-19. “Dan menghasilkan publikasi ilmiah maupun kebijakan alternatif bagi khalayak luas melalui prosiding dan jurnal ilmiah," katanya.
Ada 491 pemakalah yang terkumpul dalam seminar. Mereka berasal dari beberapa daerah di Indonesia.Selain itu, webinar juga mengangkat 11 klaster penelitian yang akan dipresentasikan oleh 491 peserta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- HUT Bhayangkara ke-79, Kapolres Bantul Beri Hadiah Umroh ke Anggota Terbaik
- Waktu Pembuatan Akun SPMB RTO di Jogja Diperpanjang, Begini Penjelasan Disdikpora
- Pecinta Honda Scoopy Merapat, Astra Motor Yogyakarta Hadirkan Edisi Spesial Dengan Modif Decal
- A New Chapter Of Excellence: Fresh Look , Better Service , Four Star Standart
- Sidang Perdana Perkara Perdata Mbah Tupon Ditunda Lantaran Tergugat Mangkir
Advertisement
Advertisement