Advertisement
Pemberi Bantuan Dilarang Masuk ke Barak Pengungsian Merapi, Ini Alasannya..

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memberikan perhatian terhadap siapa saja yang masuk ke barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Pemberi bantuan diminta untuk tidak masuk ke area barak pengungsian demi menghindari terjadinya penularan Covid-19 sehingga menimbulkan klaster baru.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana mengatakan jika pemberi bantuan diminta untuk tidak menyalurkan bantuannya langsung ke barak pengungsian. Akan tetapi, bantuan diharapkan disalurkan ke posko utama siaga darurat bencana Gunung Merapi yang ada di Pakem, Sleman.
Advertisement
BACA JUGA : Pengungsi Merapi Diminta Tak Jual Ternak
"Yang perlu di filter itu adalah orang yang keluar masuk di barak pengungsian balai desa Glagaharjo Cangkringan Sleman. Relawan maupun pemberi bantuan tidak serta merta langsung masuk ke area barak pengungsian. Tapi datang ke posko Pakem agar didata terlebih dahulu," ujar Biwara saat diwawancarai di Hotel Hyatt, Sleman, Kamis (19/11/2020).
Perhatian yang diberikan oleh BPBD DIY kepada relawan dan pemberi bantuan bukan tanpa alasan. Pasalnya, relawan maupun pemberi bantuan didominasi berasal dari luar wilayah Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.
"Sedangkan kalau pengungsi kan berasal dari wilayah hijau. Nah, sampai saat ini belum ditemukan kasus di sana [Glagaharjo]. Nah, yang perlu diperhatikan adalah relawan dan pemberi bantuan yang masuk ke sana," terangnya.
Interaksi yang terjadi antara relawan maupun tenaga medis yang ada di barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman juga diharapkan senantiasa menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Protokol Covid-19 seperti memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, dan menjaga jarak dimintanya untuk selalu dilakukan.
BACA JUGA : Ratusan Lansia di Pengungsian Merapi Mengeluh Sakit
"Jangan sampai petugas maupun relawan akhirnya tidak menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Interaksi keluarga yang ada di barak dengan orang yang ada di luar barak juga perlu diperhatikan. Jadi, tidak bisa serta merta orang masuk dan foto-foto," ungkapnya.
Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto menegaskan jika pihaknya juga tidak mengizinkan pemberian bantuan langsung ke barak pengungsian. Pihaknya memberikan dua opsi pemberian bantuan.
Pertama, pemberian bantuan ke posko Pakem. Kedua, pemberian bantuan ke sekretariat posko siaga bencana Gunung Merapi yang ada di balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.
BACA JUGA : Pengungsi Merapi Harus Tetap Bersemangat
"Tidak boleh langsung ke barak pengungsian. Pemberi bantuan melaporkan dulu ke Pakem. Biar relawan yang membagikan. Kan kebutuhan pengungsi tiap hari dicatat. Bantuan seperti mie, bantal, selimut, telur juga sudah kami terima dari sejumlah pemberi bantuan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Penipuan Tanah dengan Korban Mbah Tupon, Menteri ATR Sebut Belum Tergolong Mafia Tanah
- Mahasiswi di Bantul Jadi Korban Penipuan Modus ATM, Uang Rp17,5 Juta Raib
- 100 Personel Satpol PP Dikerahkan untuk Membersihkan Sampah Liar di Bantul
- Merespons Upah Rendah Buruh, MPBI DIY Gelar Pasar Murah May Day
- Banjir dan Tembok Ambrol Diterjang Banjir, Penjaga Sekolah SD Bogem II di Sleman Diungsikan
Advertisement