Adaptasi Kebiasaan Baru, 17 Kampung Wisata Siap Jadi Andalan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kota Jogja punya 17 kampung wisata dengan potensi nilai kebudayaan yang tinggi. Kampung-kampung wisata ini siap menyambut kunjungan turis-turis pada fase adaptasi kebiasaan baru.
“Kampung wisata itu bisa jadi alternatif destinasi bagi wisatawan yang datang ke Jogja. Ada 17 kampung wisata yang masing-masing punya ciri khas,” kata Kabid Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Kota Jogja saat ditemui Harian Jogja di Kampung Warungboto, Kalurahan Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Kamis, (19/11).
Advertisement
Salah satunya adalah Kampung Wisata Dewo Bronto di Kalurahan Brontokusuman, Kemantren Mergangsan, Jogja yang menawarkan pengalaman susur Sungai Code. Puas menyusuri sungai, pengunjung akan dibawa untuk mendapat wawasan kesejarahan lewat kunjungan ke Museum Perjuangan.
Selain Kampung Wisata Dewo Broto, ada pula Kampung Wisata Pandeyan, Kalurahan Pandeyan, Kemantren Umbulharjo. Perempuan yang akrab disapa Lis itu mengatakan Kampung Wisata Pandeyan menawarkan wisata khusus seni, khususnya pengalaman belajar gamelan dan pewayangan.
Ia berharap, kampung-kampung wisata tersebut bisa maju dan bersaing dengan destinasi lainnya. Sebab, pada fase kebiasaan baru, kampung wisata di Kota Jogja juga turut menerapkan protokol kesehatan secara lengkap.
Tak ketinggalan, kampung wisata diharapkan mampu menjadi andalan ekonomi masyarakat. Pasalnya, kampung wisata melibatkan banyak peran, mulai dari aspek kuliner, kerajinan, cinderamata, penginapan hingga pemandu wisata lokal. Warga setempat yang berkecimpung di sana punya peluang besar untuk mendulang penghasilan.
Eksistensi kampung wisata di Jogjajuga mendapat sambutan positif dari Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono. Menurutnya, kampung wisata berpeluang meningkatkan okupansi penginapan dan lama tinggal wisatawan.
“Kampung wisata perlu dikelola dengan baik agar punya nilai jual. Potensi seni dan kebudayaan dari kampung wisata harus bisa tampil secara khas agar wisatawan dapat menikmati keberagaman yang ada di Jogja. Tapi yang paling penting saat ini adalah penerapan protokol kesehatan,” ujarnya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Advertisement
Advertisement