Advertisement

Promo November

Terdengar 2 Kali Guguran & Asap Keluar dari Kawah Merapi

Sunartono
Kamis, 03 Desember 2020 - 07:37 WIB
Sunartono
Terdengar 2 Kali Guguran & Asap Keluar dari Kawah Merapi Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Dam Sabo Kali Gendol, Bronggang, Cangkringan, Sleman, Minggu (12/4/2020). - ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Suara guguran material terdengar dua kali di Merapi pada periode pemantauan pukul periode 00.00 WIB hingga 06.00 WIB Kamis (3/12/2020).

Pada pengamatan antara pukul 18.00 WIB hingga 24.00 WIB Rabu (2/12/2020) hari ini secara visual gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III. Namun asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 14.5-26.5 °C, kelembaban udara 75-81 %, dan tekanan udara 626.3-687.6 mmHg. Volume curah hujan 8 mm per hari.

Advertisement

Pada periode ini tidak terdengar suara guguran di Merapi. Adapun gempa guguran sebanyak 12 kali, gempa embusan 11 kali, gempa fase banyak 68 kali dan gempa vulkanik dangkal 5 kali.

BACA JUGA : Rabu Pagi, Terjadi 3 Kali Guguran Material Vulkanik Merapi

“Terdengar dua kali [suara] guguran dari PGM Babadan [Periode pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB Kamis (3/12/2020], asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 30 meter di atas puncak kawah,” ungkap Kepala BPPTKG Badan Geologi Hanik Humaida Kamis (3/12/2020).

Pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB Kamis (3/12/2020) dilaporkan gempa guguran sebanyak 10 kali, gempa embusan tujuh kali, gempa fase banyak 61 kali dan gempa vulkanik dangkal delapan kali. Dengan demikian semalam terdengar dua kali suara guguran material vulkanik dari PGM Babadan.

BPPTKG memastikan belum ada muntahan lava yang terjadi di Merapi sejak statusnya naik menjadi Siaga. Adapun guguran yang terjadi beberapa kali, bukan guguran lava namun guguran material vulkanik sisa erupsi sebelumnya.

BACA JUGA : Begini Perkembangan Terbaru Aktivitas Merapi

Material guguran yang pernah meluncur merupakan material sisa erupsi seperti tahun 1948, 1884, 1888. Karena Ketika Merapi Meletus tidak semua material terlontarkan dan masih ada sisa di permukaan sehingga menjadi material vulkanik. Oleh karena itu Hanik memastikan, belum ada muntahan lava.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Natal dan Tahun Baru, Potensi Pergerakan Orang Diprediksi Mencapai 110,67 Juta Jiwa

News
| Jum'at, 22 November 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement