Advertisement
Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Tanpa Persiapan Khusus
Ilustrasi pesta kembang api pada perayaan tahun baru - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI – Dinas Pariwisata Gunungkidul memastikan tidak ada persiapan khusus menyambut libur akhir tahun. Pasalnya, persiapan hanya difokuskan untuk antisipasi lonjakan pengujung agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, tidak ada kegiatan untuk menyambut libur akhir tahun karena kondisi perayaan masih bersamaan dengan pandemi. Oleh karena itu, tidak ada persiapan khusus untuk menyambut libur panjang tersebut. “Tidak ada acara apa-apa,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Advertisement
BACA JUGA : Cek Syarat Naik Kereta Api saat Libur Akhir Tahun
Menurut dia, persiapan di libur panjang hanya menyangkut antisipasi terhadap adanya lonjakan pengunjung ke kawasan destinasi wisata. Hary mengungkapkan, antisipai dilakukan untuk memastikan pelaksanaan berjalan dengan lancar serta protokol kesehatan di area wisata dapat berjalan dengan baik.
“Kami akan lakukan koordinasi lintas sektoral. Yang jelas, kami akan pastikan liburan berjalan dengan aman,” katanya.
Kepala Seksi Informasi dan Promosi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Purnomo Sumardamto mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan kepariwisataan mematuhi protokol kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memasang tempat cuci tangan 200 unit di 50 destinasi wisata. Menurut dia, jumlah ini masih bisa terus bertambah karena pemkab terus melakukan identifikasi lokasi mana saja yang akan dipasangi fasilitas tersebut.
“Untuk saat ini di setiap destinasi ada empat sampai lima wastafel yang dipasang,” katanya.
BACA JUGA : Libur Akhir Tahun Akhirnya Dipangkas 3 Hari
Ditambahkan dia, pemasangan tempat cuci tangan terlaksana berkat kerjasama antara dinas pariwisata dengan BPBD Gunungkidul. selain pemasangan fasilitas ini juga dilakukan monitoring terhadap pelaksanaan protokol kesehatan mulai dari kawasan wisata hingga tempat-tempat kuliner.
“Monitoring dilakukan secara acak dan waktunya bisa dilaksanakan kapan saja,” katanya.
Hasil dari monitoring masih ada yang belum mematuhi protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan masih banyak pengunjung yang abai tidak menggunakan masker, atau tidak menjaga jarak selama di destinasi.
“Kami berharap pengelola destinasi untuk terus mengingatkan kepada pengunjung agar taat protokol kesehatan. Sebab, keberhasilan untuk pencegahan merupakan tanggung jawab semua pihak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 81.100 WNA Masuk ke DIY Sepanjang 2025, Lalu Lintas di YIA Meningkat
- Droping Air Bersih di Gunungkidul Dihentikan
- Penentuan UMK 2026, Survei KHL Sleman Hanya Dilakukan Semester II
- Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Kamis 30 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 30 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement




