Advertisement
Ratusan Warga Kulonprogo Ogah Jalankan Protokol Kesehatan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Ratusan warga Kulonprogo menolak menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini diketahui berdasarkan hasil pendataan Duta Perubahan Perilaku Kabupaten Kulonprogo.
Duta berisikan 200 relawan muda mudi Kulonprogo ini dibentuk oleh Satgas Penanganan Covid-19 pusat untuk mensosialisasikan disiplin prokes, meliputi memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan dan mencuci tangan kepada masyarakat di Bumi Menoreh selama dua pekan, terhitung sejak 1-18 Desember 2020.
Advertisement
BACA JUGA : Protokol Kesehatan di Tempat Wisata di DIY Harus Diperketat
Dalam kurun waktu tersebut, duta ini telah mengedukasi sedikitnya 178.906 orang. Di samping sosialisasi juga dilakukan pendataan terkait respon masyarakat terhadap prokes. Hasilnya sebanyak 108.284 orang atau sekitar 60,53 persen dari total warga yang disosialisasi memberikan respon positif yakni bersedia melaksanakan protokol kesehatan.
Kemudian ada 70.336 orang atau 39,31 persen menyatakan siap berkomitmen menjalankan prokes. Sedangkan sisanya yakni 286 orang atau sekitar 0,16 persen menolak menjalankan prokes.
"Iya ada yang benar-benar enggak mau [menolak prokes], tapi jumlahnya sangat sedikit kurang dari satu persen. Tapi belum diketahui alasan pastinya karena data ini masuk di aplikasi kami yang memang tidak menyertakan keterangan itu [alasan menolak]," kata Ketua Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Pencegahan Covid-19, Dwi Listyawardani saat ditemui awak media di sela-sela monitoring dan evaluasi (Monev) program Duta Perubahan Perilaku Kulonprogo yang dibalut dengan sosialisasi program Bangga Kencana BKKBN Kulonprogo, di salah satu rumah makan di wilayah Wates, Jumat (18/12/2020).
BACA JUGA : 1.700 Warga Kulonprogo Langgar Protokol Kesehatan
Temuan warga yang enggan melaksanakan prokes ini sangat disayangkan Dwi. Menurutnya di masa pandemi ini sudah seharusnya setiap orang menjalankan prokes demi mencegah penyebaran virus agar tidak semakin meluas. Apalagi di Kulonprogo lanjutnya masih ditemukan kasus baru Covid-19, sehingga perlu kesadaran masyarakat untuk mematuhi anjuran tersebut agar penambahan kasus tidak muncul lagi.
Dwi mengatakan temuan ini akan disampaikan ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo agar bisa dilakukan penindakan. "Tidak boleh dibiarkan itu, kalau perlu harus dipaksa agar mau [menjalankan prokes]," ujarnya
Koordinator Duta Perubahan Perilaku Kulonprogo, Paulo Ngadi Cahyono menjelaskan kegiatan sosialisasi oleh duta perubahan ini kebanyakan dilakukan secara langsung. Rata-rata sosialisasi dilangsungkan di pasar tradisional, rumah warga, tempat ibadah dan fasilitas publik lainnya termasuk destinasi wisata.
BACA JUGA : Ini Protokol Kesehatan Wajib Sebelum dan Sesudah Berdagang
Diakuinya tak semua orang yang mendapat sosialisas ini memberikan respon yang baik. "Ada yang secara terang-terangan menolak menjalankan prokes, tapi jumlahnya sangat sedikit," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemendagri Sebut Dana Desa Bisa Digunakan untuk Pemberantasan Narkoba
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Program Desentralisasi Sampah, Ini Harapan DPRD Jogja
- Viral Sampah Menumpuk Selama Seminggu di Pasar Beringharjo Timur, Sudah Diangkut Sisakan Bau Menyengat
- MPBI DIY Bakal Mengawal Penyaluran THR Lebaran yang Belum Tuntas
- 391 Jamaah Haji Kota Jogja Akan Berangkat Dalam 3 Kloter
- Januari-April, Belasan Anak di Jogja Terpapar Kasus Flu Singapur, Berikut Gejalanya
Advertisement
Advertisement