Sejumlah Warga Jogja Curhat Sulitnya Dapatkan Tes Swab Antigen
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Surat keterangan hasil tes cepat antigen kini diburu masyarakat. Sayangnya, beberapa penyedia layanan tes itu belum mampu memfasilitasi pemohon yang membludak.
Edo (45) rencananya akan berangkat liburan ke Bali pada 26 Desember 2020 mendatang. Guna melengkapi syarat perjalanan, ia terlebih dahulu melakukan tes cepat antigen.
Advertisement
Awalnya, ia memilih lokasi tes cepat antigen di bandara. Namun, berdasarkan informasi yang ia dengar, antrean di sana cukup panjang. Ia pun mencoba peruntungan dengan tes di lab swasta.
Sayangnya, kondisi pelayanan di lab juga tak berbeda. Edo sempat menyambangi Lab Intibios dan menceritakan sulitnya mendapatkan surat keterangan hasil tes cepat antigen kepada Harianjogja.com.
Di Intibios ia belum juga memperoleh apa yang dicari. “Karena di sini katanya sudah penuh. Cuma 80 orang kuotanya,” ujar Edo, Minggu (21/12/2020).
Waktu keberangkatan sudah mulai dekat. Edo harus segera mendapatkan surat itu. Pilihan selanjutnya pun jatuh ke lab milik Kimia Farma di Jalan Solo.
Meski kuotanya, kata Edo lebih banyak, lab tersebut kabarnya akan tutup pada perayaan Natal yang jatuh pada 25 Desember 2020 mendatang. Sementara, ia harus berangkat sehari setelahnya.
Sama seperti Intibios, lab milik Kimia Farma juga penuh, katanya. Hingga Senin (21/12/2020) sore, ia mengaku belum mendapatkan surat keterangan hasil rapid tes antigen.
Hal yang sama juga dialami Ali Efendi. Sebagai seorang pemandu wisata, ia merasa wajib untuk melakukan tes cepat antigen. Hal tersebut, katanya merupakan komitmen terhadap pelaksanaan protokol kesehatan di sektor wisata.
“Yang namanya kesehatan itu buat semuanya. Baik buat wisatawan, saya dan keluarga saya. Tes ini gunanya untuk memastikan orang yang menjamu wisatawan itu dalam kondisi sehat,” ujarnya saat bertemu Harianjogja.com Intibios, Senin (21/12/2020).
Saat ditemui, Ia mengaku belum mendapatkan surat keterangan hasil tes cepat antigen. Padahal, ia segera membutuhkannya agar bisa dipakai untuk bekerja.
Ia sudah mengunjungi beberapa lokasi penyedia tes. Tapi, tak ada yang cukup longgar. Hampir semua yang ia datangi penuh. “Gak lama kok. Sejak jam setengah 9 pagi,” saat ditanya berapa lama ia menunggu di Intibios.
BACA JUGA: Sekretaris Disdikpora Bantul Meninggal karena Covid-19
Tingginya animo permohonon surat keterangan hasil tes antigen dapat dikatakan bentuk inisiatif yang positif. Hanya memang, kondisi itu tak sebanding dengan jumlah fasilitas tes maupun lab yang tersedia. Dalam hal ini, pemerintah belum bisa membantu banyak.
“Prinsipnya pelaku perjalanan uang pro aktif melakukan pemeriksaan rapid tes antigen, baik ke rumah sakit, klinik dan lab yang memberi pelayanan. Dinkes sampai saat ini belum bisa memfasilitasinya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo kepada Harianjogja.com, Senin (21/12/2020).
Kendati demikian, perlahan-lahan sejumlah fasilitas kesehatan mulai menyediakan pelayanan tes cepat antigen. Rumah Sakit Umum Pusat [RSUP] Dr. Sardjito, contohnya, yang akan membuka layanan tes cepat antigen mulai Selasa (22/12/2020) besok.
“Rencananya demikian. Kita sudah siapkan,” begitu kata Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan kepada Harianjogja.com, Senin (21/12/2020).
Layanan itu, kata Banu sudah diburu masyarakat sejak Jumat, (18/12/2020) kemarin. Tambahnya, sudah ada 70 orang yang dipastikan ikut tes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Temui Pemerintah Arab Saudi, Menteri Agama Bahas Haji 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
- Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
- Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Jogja Berpatroli Cegah Praktik Politik Uang
Advertisement
Advertisement