Advertisement
Rp380 Juta Diajukan untuk Perbaiki Gedung SMP N 1 Jetis Akibat Kebakaran

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Gerak cepat dilakukan oleh Pemkab Bantul usai terjadinya musibah kebakaran yang terjadi di SMP N 1 Jetis, Minggu (6/12/2020) lalu. Pemkab memastikan menganggarkan perbaikan terhadap empat ruang kelas yang mengalami kerusakan akibat dari peristiwa kebakaran tersebut.
“Kami ajukan sekitar Rp380 juta. Harapannya, ruang kelas dan beberapa sarana yang sempat mengalami kerusakan akibat musibah kebakaran bisa segera diperbaiki, sebelum proses belajar mengajar tatap muka nantinya jika sudah bisa digelar,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko, Selasa (29/12/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Bagian Belakang Hotel di Sleman Terbakar
Pengajuan untuk perbaikan ruang kelas SMP N 1 Jetis dari Disdikpora sendiri dipastikan direalisasikan oleh badan anggaran (Banggar) Pemkab dan DPRD Bantul.
Sekda Bantul Helmi Jamharis mengatakan, berdasarkan hasil rapat banggar di DPRD Bantul, Senin (28/12/2020) dipastikan perbaikan ruang kelas SMP N 1 Jetis masuk pada APBD 2021. “Masuk dalam usulan yang akhirnya dimasukkan pada APBD 2021,” jelas Helmi.
Adanya tambahan Rp Rp380 juta untuk perbaikan ruang kelas SMP 1 Jetis, imbuh Isdarmoko, kian menambah jumlah sekolah yang mendapatkan bantuan perbaikan infrastruktur pada APBD 2021.
Sebab, sebelumnya, Disdikpora Bantul telah menganggarkan Rp3,85 miliar pada APBD 2021 untuk perbaikan dan pembangunan 19 sekolah di wilayahnya. Adapun 19 sekolah tersebut terdiri dari 8 sekolah dasar, 7 sekolah menengah pertama dan 4 sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).
BACA JUGA : Sebuah Ruko di Wirobrajan Ludes Terbakar
Dimana Disdikpora melihat, perbaikan dan pembangunan untuk 19 sekolah tersebut telah memenuhi skala prioritas layanan.
Sementara Sekretaris Disdikpora Bantul Riswidodo sebelumnya telah menyatakan pada APBD 2021, Disdikpora menganggarkan Rp722 miliar untuk belanja. Dari jumlah tersebut, Rp378 miliar digunakan untuk pembiayaan gaji.
“Termasuk Rp46 miliar untuk pembayaran intensif untuk guru dan tenaga tidak tetap,” paparnya.
Selain gaji, Riswidodo menyatakan, jika yang banyak menyedot banyak anggaran adalah bidang pemuda dan olahraga. Di mana di bidang tersebut, dianggarkan Rp3 miliar untuk sejumlah kegiatan di antaranya adalah Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan sejumlah kegiatan lainnya.
BACA JUGA : Toko Dua Lantai di Jalan Gejayan Terbakar
“Sementara untuk anggaran pengelolaan sarpras di tempat kami justru mengalami penurunan. Dari Rp119 miliar pada 2019, saat ini hanya Rp117 miliar,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
- Kalurahan di Gunungkidul Mulai Urus Pencairan Dana Desa Termin Kedua
Advertisement
Advertisement