Berpulang, Cucu Pendiri Ponpes Al-Munawwir Krapyak Hafal 30 Juz Al-Qur'an Sejak SD
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Kiai Muhammad Najib Abdul Qodir wafat, Senin (4/1/2020) sore di kediamannya di Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Cucu pendiri pondok pesantren (Ponpes) Al-Munawwir Krapyak itu selama ini merupakan pengasuh inti ponpes.
Kabar meninggalnya Kiai Muhammad Najib Abdul Qodir tersebut dibenarkan oleh salah satu anggota Dewan Pengasuh Pesantren Almunawwir, Kiai Fairuzi Afiq Dalhar. “Iya benar wafat tadi sore sekitar pukul 17.15 WIB di rumah,” kata Fairuzi Afiq, Senin petang.
Advertisement
Fairui Afiq mengatakan almarhum Muhammad Najib merupakan putra dari Kiai Abdul Qodir dan Cucu dari Kiai Munawwir atau pendiri pesantren Al-Munawwir Krapyak. Fairuzi tidak tahu pasti penyakit yang diderita alamrhum Muhammad Najib, namun sejak beberapa bulan terakhir mengeluh seperti syaraf kejepit.
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Terbaring Koma karena Corona, Para Murid Diminta Mendoakan
Dua pekan lalu sempat salat Jumat di masjid dan pulangnya dipapah oleh para santri. Sementara Jumat lalu sudah tidak ke masjid. Dia sendiri langsung menengok ke kediamannya dan ada keluhan di bagian kaki yang tidak bisa digerakkan.
Sabtu pekan lalu sempat dibawa ke rumah sakit dan rawat jalan. “Walapun sakit namun bicara dan sebagainya lancar seperti sehat,” ucap Fairuzi.
Pihaknya merasa kehilangan atas kepergian almarhum Muhammad Najib karena beliau, kata Fairuzi merupakan sesepuh sekaligus guru dari delapan anggota dewan pengasuh pesantren. “Beliau adalah pengasuh utama pesantren Almunawwir dan cucu dari Mbah Munawwir. Dewan pengasuh lainnya masih murid beliau,” ucap Fairuzi.
“Yang menjadi kibaran bendera Pesantren Krapyak itu ya beliau,” imbuh Fairuzi
Rencananya Muhammad Najib akan dimakamkan di pemakaman Dongkelan dekat dengan makam ayah dan kakeknya pda Selasa (5/1/2020) siang, sekitar pukul 14.00 WIB.
Lebih lanjut Fairuzi mengatakan selain sebagai pengasuh inti Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Muhammad Najib juga merupakan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Almarhum sudah hafal Al-Qur'an 30 juz saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan salah satu kiai yang menyelesaikan Qiroat Sab'ah.
Almarhum sempat nyantri di Kudus tepatnya di Kiai Arwani yang merupakan murid dari Kiai Munawwir. Selesai dari Kudus dan menyelesaikan Qiroat Sab’ah almarhum kembali ke Krapyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki: 8 Desa Rusak Parah
Advertisement
Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat
Advertisement
Berita Populer
- Rekrutmen CPNS Sleman, Hasil SKD Belum Ratusan Peserta Dinyatakan Gugur
- Pemkab Bantul Bakal Awasi Ketat Potensi Pembuangan Sampah dari Kota Jogja
- Viral Fenomena Live di Titik Nol Jogja, Satpol PP DIY Segera Sterilisasi
- Omzet Pedagang Turun 26,7 Persen, Pemkab Bantul Bakal Branding Ulang Lima Pasar
- Seleksi Administrasi PPPK Kulonprogo, 34 Formasi Kosong
Advertisement
Advertisement