Advertisement
Kota Jogja Masih Terapkan PJJ

Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja masih tetap memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga saat ini. Kendati daerah lain, seperti Sleman sudah memastikan pembelajaran tatap muka akan digelar, Disdikpora Kota Jogja masih akan tetap menggulirkan pembelajaran daring.
Kepastian masih berlangsungnya PJJ di Kota Jogja disampaikan langsung Kepala Disdikpora Kota Jogja, Budi Asrori. Dituturkan Budi, keputusan yang diambil sebelumnya telah dikoordinasikan dengan Pemda DIY. "Kami berkoordinasi dengan Pemda DIY terkait ini [pembelajaran tatap muka]," ujarnya pada Selasa (5/1/2020).
Advertisement
Kesehatan dan keselamatan warga sekolah, dari mulai guru, karyawan, siswa hingga orang tua siswa jadi patokan utama dalam menentukan dibuka tidaknya sekolah. Budi menjelaskan, perkembangan pandemi terus diperhatikan karena kesehatan warga sekolah menjadi prioritas.
Baca juga: Peringatan 75 Tahun Jogja Kota Republik Menggugah Semangat Generasi Muda
"Tentu saja dengan memperhatikan perkembangan pandemi. Kesehatan dan keselamatan warga sekolah tetap menjadi prioritas utama. Yang jelas sampai dengan saat ini pembelajaran tetap dilakukan jarak jauh. Bukan masih koordinasi, namun sudah berkoordinasi, hasilnya pembelajaran tetap dilaksanakan jarak jauh," terangnya.
Sejumlah persiapan memang telah dilakukan sekolah-sekolah untuk bersiaga bila sewaktu-waktu pembelajaran tatap muka kembali digelar. Kepala Sekolah SMPN 15 Kota Jogja, Ariana Budiastuti menyebutkan jika pihaknya mengadakan sosialisasi kepada seluruh orang tua murid kelas IX terlebih dahulu.
"Kita dahulukan yang kelas IX karena akan menghadapi ujian sekolah akhir daerah melalui Zoom meeting tentang kegiatan tatap muka tersebut. Kami juga minta izin kepada gugus tugas Kementren setempat (Danurejan) untuk mengadakan kegiatan tatap muka," tuturnya.
Selanjutnya surat izin orangtua untuk pelaksanaan tersebut juga telah disebar pihak sekolah Sekolah tetap memberi pilihan pada orang tua dan anak. Disebutkan Arina,hasil angket pun bervariatif sebagian besar menghendaki masuk dengan prokes ketat. "Prinsipnya meskipun diputuskan sekolah tatap muka tetapi apabila orang tua tidak mengizinkan, sekolah mengizinkan masih dengan sistem PJJ. Kebijakan orang tua kami utamakan," ujarnya.
Baca juga: Pematokan Tol Jogja-Bawen Dimulai Pekan Ketiga Januari 2021
"Sekolah melakukan tatap muka secara bertahap dan melihat kapasitas ruang. MOU pelaksanaan KBM tatap muka ditandatangani oleh ketua komite. Untuk persiapan untuk semester genap ini akan kami laksanakan hal yang sama untuk seluruh siswa SMPN 15 kota Jogja," sebut Arina.
Dari segi infrastruktur Arina menegaskan bahwa pihak sekolah sudah menyiapkan wastafel cuci tangan sekitar 75 titik dengan tiap-tiap kelas tersedia wastafel. Selain itu juga telah disiapkan alat pemeriksa suhu thermogun sebanyak 35 unit ditambah dengan beberapa alat semprot disinfektan serta banner penunjuk ajakan untuk 4M. "Khusus untuk siswa yg diantar agar para pengantar juga melaksanakan prokes. Sekolah akan berupaya sekuat tenaga agar siswa dapat belajar nyaman dan semua tetap sehat," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement